REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Studi Farmasi FMIPA Unisba melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui kegiatan “Pembuatan Black Garlic (Bawang Hitam) Sebagai Produk Olahan Herbal Berbasis Thibbun Nabawi”. PKM tersebut, dilaksanakan dengan perpaduan luring di Aula Kelurahan Tamansari dan daring melalui Zoom Meeting serta diikuti oleh beberapa perwakilan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari berbagai RW di kelurahan Tamansari, Rabu (10/2).
PKM ini dikelola oleh para dosen Prodi Farmasi UNISBA yakni Sani Ega Priani, Suwendar, Mentari Lutfika Dewi, dan Taufik Muhammad Fakih.
Menurut Ketua tim PKM, Sani Ega Priani, Black Garlic berbahan dasar bawang putih merupakan salah satu dari bahan herbal berbasis Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Rasulullah yang disebutkan di dalam Alquran dan Hadist shahih.
"Kegunaanya, berkaitan dengan kesehatan baik berupa pencegahan ataupun pengobatan penyakit seperti merujuk pada Hadist, ‘Makanlah bawang putih dan gunakanlah ia sebagai obat karena ia mampu mengobati 70 macam penyakit’ (HR Ad-Dailami dari Ali)," ujar Sani dalam siaran persnya, Selasa (23/2).
Sani menjelaskan, dari hadist tersebut Rasulullah menganjurkan untuk menggunakan bawang putih sebagai obat. Namun karena bau yang ditimbulkannya, Rasulullah melarang mengkonsumsi bawang putih tanpa dimasak seperti yang tercantum pada Hadist yang menyebutkan, ‘Rasulullah melarang untuk mengkonsumsi bawang putih kecuali setelah dimasak’. HR. Abu Dawud (3828) dan Tirmidzi (1868).
Menurut Sani, Black Garlic ini merupakan salah satu cara untuk menghilangkan bau yang terdapat pada bawang putih. Disamping itu, berdasarkan hasil penelitian diketahui bawang bawang hitam memiliki aktivitas aktioksidan 10 kali lebih tinggi bandingkan dengan bawang putih yang belum diolah.
“Sehingga banyak manfaat yang diberikan dari bawang hitam ini yang tinggi akan antioksidan seperti untuk mencegah penuaan dini, mencegah kanker, dan juga dapat meningkatkan imunitas tubuh,” katanya.
Sani mengatakan, pembuatan bawang hitam ini mudah dilakukan yakni dengan melakukan fermentasi bawang putih pada suhu 60-900 Celsius selama 14-90 hari. Proses fermentasi tersebut dapat dilakukan dengan menyimpan bawang putih pada penanak nasi yang dipasang pada tombol warm (tombol untuk menghangatkan nasi) selama minimal 14 hari.