REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daft Punk, duo elektronik legendaris asal Prancis yang terdiri dari Guy-Manuel de Homem-Christo dan Thomas Bangalter resmi bubar. Setelah bersama sejak 28 tahun terakhir, grup musik ini memilih jalan untuk berpisah.
Pengumuman atas bubarnya Daft Punk dibagikan melalui video berdurasi delapan menit berjudul ‘Epilogue’. Dalam video yang berisi cuplikan dari film Electroma pada 2006, terlihat Homem-Christo dan Bangalter terlihat berjalan di lapangan terbuka dan berhenti, di mana salah satu meminta untuk menyalakan alat peledak.
Setelah menghitung mundur, ledakan datang dan sebuah pesan di layar terlihat menunjukkan 1993-2021, yang merupakan tahun perjalanan karir Daft Punk. Duo ini menjadi awal dari musik elektro yang mendunia, membuat mereka meninggalkan warisan yang tak terhapuskan dalam sejarah.
Daft Punk merilis album debut berjudul Home Work pada 1997, diikuti dengan Discovery pada 2001, Human After All pada 2005, dan Random Access Memories pada 2013. Grup musik ini terkenal dengan pertunjukan live dan merilis dua album live, yaitu alive pada 1997 dan Alive pada 2007.
Selain itu, Daft Punk juga terkenal sebagai musisi yang berada di balik soundtrack film Tron: Legacy pada 2010. Dilansir Uproxx, Selasa (23/2), single dari grup musik ini yang tercatat memiliki charting tertinggi di Amerika Serikat (AS) adalah ‘Get Lucky’ yang merupakan karya kolaborasi dengan Pharrell Williams.
Daft Punk juga bekerjasama dengan The Weeknd dengan single Starboy, yang menduduki puncak tangga lagu AS dan I Feel It Coming, yang berada di nomor empat. Grup musik ini juga berkolaborasi dengan Kanye West di beberapa lagu dari album Yeezus yang rilis pada 2013, salah satunya adalah dalam, single Black Skinhead.
Beberapa waktu terakhir, beredar kabar yang menyebutkan bahwa Daft Punk akan kembali mengisi lagu untuk Tron 3. Selain itu, duo elektronik ini juga akan berada di proyek musik Occhiali neri, sebuah film dari sutradara Italia Dario Argento. Meski demikian, status proyek-proyek tersebut masih belum jelas, terlebih dengan adanya keputusan grup untuk bubar.