REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menambah fasilitas yang ramah bagi anak. Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, hal tersebut dilakukan dalam rangka menopang kepentingan anak.
Heroe menuturkan, saat ini sudah ada 196 kampung ramah anak di Kota Yogyakarta. Selain itu, 45 kelurahan dan 14 kemantren juga sudah dideklarasikan sebagai ramah anak.
"Sudah banyak kampung yang mendeklarasikan diri guna menopang kepentingan anak-anak, khususnya dalam hal bermain dan belajar," kata Heroe, Selasa (23/2).
Lebih lanjut, Heroe menyebut, bidang pendidikan dan kesehatan juga diupayakan untuk ramah anak. Setidaknya, hingga saat ini sudah ada 416 sekolah dan 18 puskesmas yang ramah anak.
"Pemkot Yogya juga tak henti-hentinya mendorong puskesmas dan sekolah untuk bisa menghadirkan layanan-layanan yang ramah bagi anak," ujar Heroe.
Pihaknya juga tengah mengembangkan rumah ibadah ramah anak. Sebab, katanya, tempat ibadah merupakan ruang publik dan tempat berkumpulnya anak-anak.
Terkait perlindungan anak, pihaknya juga telah membentuk 36 Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Selain itu, juga dibentuk 90 kader Siap Grak Atasi Kekerasan (Sigrak).
"Kota Yogyakarta juga mempunyai lembaga konsultasi pengasihan keluarga Puspaga yang berfungsi dengan baik, karena dikelola oleh tenaga profesional. Untuk mengaksesnya pun tidak dipungut biaya, alias gratis," jelasnya.