REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau melansir data, luas lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau dari awal Januari 2021 sampai sekarang mencapai 248,95 hektare. Menurut data BPBD Riau pula, kebakaran lahan paling luas terjadi di Kabupaten Bengkalis.
"Lahan gambut yang terbakar di Bengkalis luasnya 82 hektare (ha). Kebakaran lahan juga terjadi di Kabupaten Siak (45 ha), Kota Dumai (40 ha), Kabupaten Indragiri Hilir (40 ha), Kabupaten Pelalawan (26 ha), Kepulauan Meranti (4 ha), Indragiri Hulu (5 ha), dan Rokan Hilir (5 ha).
Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya dari pertengahan Februari hingga 31 Oktober 2021. "Kita juga sudah menurunkan tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni, termasuk bantuan pemadaman dari perusahaan di sekitar lokasi kebakaran," katanya di Kota Pekanbaru, Rabu (24/2).
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada Selasa (23/2) pagi WIB, satelit mendeteksi 20 titik panas indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatra dan 15 di antaranya ada di Riau. Di wilayah Riau, titik panas terpantau di Kabupaten Siak (10), Kota Dumai (2), Pelalawan(2), dan Indragiri Hilir (1).
Wakil Gubernur Riau Brigjen (Purn) Edy Narat Nasution meminta semua pihak membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. "Kalau sudah meluas, (pemadaman) itu biaya mahal, bisa sampai triliunan, butuh waktu yang lama dan personel yang banyak untuk mengatasinya. Jadi pencegahan harus dilakukan sejak awal," kata Edy.