Rabu 24 Feb 2021 13:31 WIB

Ankara Geram F-16 Yunani Ganggu Kapal Penelitian Turki

Yunani menegaskan tidak pernah mengganggu kapal Turki.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar
Foto: EPA-EFE/VIRGINIA MAYO
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, jet tempur Yunani mengganggu sebuah kapal penelitian Turki di perairan internasional Laut Aegea, pada Senin (22/2) lalu. Sebanyak empat jet tempur F-16 milik Yunani dilaporkan mengudara di atas kapal TCG Cesme milik Turki.

"Itu adalah salah satu pelecehan yang sering dilakukan oleh teman-teman Yunani kami. Pembalasan seperlunya diberikan sesuai dengan aturan," ujar Akar seperti dikutip laman Hurriyet Daily News, Rabu (24/2).

Baca Juga

TCG Cesme merupakan kapal penelitian yang melakukan studi seismik di perairan internasional Laut Aegea. Kantor berita Anadolu Agency melaporkan bahwa jet tempur Yunani menembakkan suar sekam hanya dua mil laut dari TCG Cesme.

Akar tidak merinci bagaimana Turki membalas tindakan tersebut. Namun dia menggarisbawah apa yang akan dilakukan dan sikap Turki terkait hal ini adalah hal pasti, dan tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi.

"Kami sama sekali melihat bahwa jet melecehkan kapal yang melakukan studi teknis dan ilmiah tidak sesuai dengan lingkungan yang baik. Kami selalu mendukung hukum dan dialog internasional," katanya.

Seorang pejabat kementerian pertahanan Yunani membantah tuduhan tersebut. Dia mengatakan, jet Yunani tidak pernah mengganggu kapal Turki.

Ketegangan ini muncul ketika kedua anggota NATO itu berusaha untuk melanjutkan pembicaraan mengenai sengketa maritim. Setelah lima tahun absen, para pejabat Turki dan Yunani bertemu pada 25 Januari untuk membahas perselisihan selama puluhan tahun tentang penetapan zona maritim dan hak atas sumber daya energi di Mediterania timur. Sekutu setuju untuk bertemu lagi di Athena.

Athena mengatakan telah mengirim undangan ke Ankara yang menyarankan pembicaraan dilanjutkan pada awal Maret, menjelang KTT Uni Eropa. Ankara mengatakan ingin melanjutkan pembicaraan dan meningkatkan hubungan dengan UE, yang mendukung Yunani dalam perselisihan itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement