REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial RI melakukan upaya rehabilitasi sosial melalui Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi para korban penyalahgunaan NAPZA. Saat ini, populasi korban penyalahgunaan NAPZA di Indonesia sebanyak 3,6 juta orang.
Karena itu, Menteri Sosial Tri Rismahaini mengajak, semua pihak terkait untuk bergandengan tangan dalam upaya menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya Napza. Sebab, kata dia, tidak hanya tugas pemerintah melainkan segenap elemen bangsa.
"Tugas menyelamatkan bangsa tidak hanya tugas pemerintah melainkan tugas kita bersama. Ayo kita bergandengan tangan untuk menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba," kata Risma didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat pada acara Pemusnahan Barang Bukti Narkotika di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Cawang Jakarta, Rabu (24/2).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala BNN Petrus Reinhard Golose didampingi Deputi Bidang Pemberantasan Arman Depari dan Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama Puji Sarwono, sekaligus menyerahkan secara simbolis baju War Against Drug kepada Menteri Sosial (Mensos).
Mensos mengapresiasi apa yang telah dilakukan BNN dalam penindakan terhadap pelaku. Sehingga, perlu menguatkan kerjasama antar lembaga/kementerian dalam penanggulanan bahaya NAPZA tersebut.
"Terima kasih kasih kepada seluruh pimpinan dan jajaran BNN yang telah berupaya menyelamatkan bangsa dari bahaya NAPZA yang dilakukan oleh pihak-pihak dari luar yang ingin melihat Indonesia hancur," katanya.