REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah disarankan untuk membangun infrastruktur bioskop di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya, untuk memajukan industri film nasional.
Pengamat film Hikmat Darmawan mengatakan persebaran virus corona yang tidak sama di setiap daerah menjadi alasan utama, sebab bioskop saat ini masih menjadi andalan pembuat film meraih pemasukan. "Pemerintah itu mungkin harus lebih mampu membaca potensi yang rasional di masa pandemi, misalnya membuat film animasi, membangun bioskop di daerah di mana kan persebaran virus beda-beda di setiap daerah," kata Hikmat, Rabu (24/2).
Dia menyebut saat ini gedung bioskop untuk memutar film masih bertumpu di wilayah Jabodetabek yang saat ini angka kasus positif Covid-19 terbilang tinggi. Hal itu berdampak dengan adanya kebijakan pembatasan aktivitas yang juga mengakibatkan gedung bioskop di wilayah Jabodetabek tidak dapat beroperasi seperti biasa.
"Begitu bioskop Jabodetabek ditutup karena pembatasan, film nasional pasarnya langsung hilang berapa persen, tapi daerah yang angka Covid-19 rendah enggak punya bioskop," ujar Hikmat.
Dia mengatakan saat ini pemberian bantuan atau stimulus bagi pekerja ekonomi kreatif, seperti di industri film bisa menjadi pilihan. Meskipun, kata dia, hal itu jangan dijadikan andalan utama pemerintah dalam mengambil kebijakan bagi pelaku ekonomi kreatif di industri film yang terdampak pandemi Covid-19.
"Tidak sehat kalau hanya mengandalkan stimulus dan bantuan. Dari segi khas negara bakal membebani anggaran pemerintah. Itu tidak sehat bagi ekonomi makro," kata dia.
Menurut Hikmat, pemerintah saat ini perlu mulai berinvestasi membangun infrastruktur penunjang industri film untuk menghadapi situasi baru setelah pandemi. Semua ini dilakukan agar industri tersebut dapat kembali bergairah dan bangkit seperti semula.
Dia mencontohkan, misalnya tentang penyebaran bioskop. "Itu kan termasuk membangun sistem pendistribusian film ke seluruh nusantara yang aman, bagus, dan murah sehingga pasar potensial menjadi aktual. Banyak calon penonton menonton film di daerah," ujar Hikmat.
Kemudian, investasi di bidang platform digital, terkait bagaimana supaya bisa mendukung sirkulasi film nasional di platform digital sambil membangun monetasi mereka.