REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Tingkat kesuburan Korea Selatan menyentuh level terendah di dunia tahun lalu. Ketidakpastian atas virus corona menyebabkan pasangan enggan menikah dan memiliki keturunan.
Berdasarkan data pada Rabu (24/2), jumlah bayi yang diharapkan dari satu perempuan Korea Selatan turun menjadi 0,84 pada 2020. Jumlah ini turun drastis dari rekor terendah sebelumnya 0,92 setahun sebelumnya, menurut data resmi tahunan dari Statistik Korea.
Angka itu menjadi yang terendah di antara 180 lebih negara anggota Bank Dunia. Angka itu jauh di bawah 1,73 di Amerika Serikat dan 1,42 di Jepang.
Tonggak sejarah yang kelam itu terjadi setelah populasi untuk pertama kalinya turun pada tahun lalu. Ekonomi terbesar keempat Asia itu merupakan negara dengan penuaan tercepat di OECD.
Pemerintah gagal menaikkan angka kelahiran yang turun meski telah menggelontorkan miliaran dolar setiap tahunnya untuk subsidi perawatan anak dan tunjangan cuti melahirkan. Ibu kota Seoul mencatat tingkat kelahiran terendah, yakni 0,64.