Kamis 25 Feb 2021 05:53 WIB

Pedagang Pasar Diprioritaskan pada Vaksinasi Gelombang Kedua

Tahap awal vaksin diberikan ke 85 orang pedagang di pasar Bandarjo dan Babadan

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas melakukan  tes diagnostik cepat COVID-19 terhadap pedagang di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2020). Tes tersebut menyasar puluhan pedagang ikan untuk melacak serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dari lokasi ditemukannya puluhan pedagang maupun pengunjung yang dinyatakan positif COVID-19 di pusat penjualan hasil laut Pasar Ikan Rejomulyo (Pasar Kobong) Kota Semarang
Foto: ANTARA/AJI STYAWAN/
Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 terhadap pedagang di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2020). Tes tersebut menyasar puluhan pedagang ikan untuk melacak serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dari lokasi ditemukannya puluhan pedagang maupun pengunjung yang dinyatakan positif COVID-19 di pusat penjualan hasil laut Pasar Ikan Rejomulyo (Pasar Kobong) Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang turut memprioritaskan para pelaku ekonomi (pedagang) pasar tradisional pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gelombang kedua yang dimulai, Rabu (24/2) ini hingga Sabtu (27/2) nanti.

“Khusus bagi para pedagang pasar, vaksinasi akan dilakukan pada hari ke-tiga, pelaksanaan program vaksinasi gelombang kedua ini,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, dr Ani Rahardjo, saat dikonfirmasi di sela pelakanaan vaksinasi gelombang kedua di gedung olahraga serbaguna kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kabupaten Semarang.

Menurut Ani, untuk sasaran pedagang pasar di Kabupaten Semarang memang belum semuanya, karena memang ketersediaan vaksinnya juga bertahap. Namun beberapa pedagang pasar tradisional di Kabupaten Semarang sudah akan mendapatkan vaksinasi, pada gelombang kedua ini.

Untuk sasaran pedagang pasar pada tahap awal akan diberikan kepada para pedagang di Pasar Bandarjo dan Pasar Babadan terlebih dahulu. “Kuota untuk pedagang pasar, Bandarjo ada 800 pedagang dan pasar Babadan hanya 85 orang terlebih dahulu,” jelasnya.

Meski begitu, lanjut Ani, Pemkab Semarang tidak akan jemput bola, sebagian bakal dilaksanakan di gedung olahraga serbaguna kompleks GOR Pandanaran, dengan pertimbangan beberapa persyaratan.

Meskipun pelaksanaan vaksinasi bisa dilaksanakan di luar fasilitas kesehatan (faskes), tetapi tetap ada perssyaratnya. Seperti ada pelayanan emergensi, ada pelayanan ambulan dan itu yang  menjadi pertimbangan.

Baca juga : Lagunya Dicover BTS, Ini Respons Coldplay

Kalau di pasar tradisional tempatnya tidak memungkinkan juga tidak bisa dipaksakan, sehingga lebih baik dipusatkan di satu tempat dengan tetap mempertimbangkan efektifitas pelayanan.

Untuk pedagang pasar, sebenarnya pemerintah ingin menjemput bola. Tapi dalam pelaksanaan vaksinasi ini kita juga harus memperhatikan persyaratan, kelengkapan sarana prasarana dan sebagainya.

Yang dikhawatirkan, ketika pemerintah berusaha untuk menjemput bola tetap akhirnya nanti malah menjadi sebaliknya. “Pemkab Semarang tetap berupaya untuk membantu pedagang, karena kita juga tahu setiap hari mereka bekerja di pasar,” tambahnya.

Hal ini diamine Plh Bupati Semarang, Suko Mardiono. Menurutnya, dengan menarik pelaksanaan vaksinasi di GOR Pandanaran sebetulnya ini juga sudah memaudahkan. Karena Dinkes sudah meminta izin pelaksanaan vaksinasi tidak harus di tempat pelayanan kesehatan. “Tentunya dengan pertimbangan efisiensi, kecepatan dan sebagainya,” kata Suko.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement