REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islam memandang bahwa bekerja dengan menggeluti suatu profesi merupakan ibadah dan akan diganjar pahala.
Dalam Islam, konsep ibadah tidak terbatas pada sholat, puasa, haji, dan sejenisnya. Semua pekerjaan, termasuk profesi kita, adalah sarana untuk beribadah jika dilakukan sesuai tuntunan Islam tentunya
Di masa awal Islam, setidaknya ada empat profesi yang banyak dilakoni orang-orang kala itu. Berikut ini adalah empat profesi tersebut sebagaimana dilansir di laman Islamweb.
1. Penjual kain dan pakaian
Orang-orang Arab menyebut pakaian yang dijual itu dengan sebutan bazz, sedangkan penjualnya disebut Bazzaaz. Saat itu ada pasar pakaian di Madinah.
Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa dia memasuki pasar bersama Rasulullah SAW. Lalu Nabi SAW duduk dan membeli celana panjang seharga 4 dirham...." (HR Ahmad, Ath-Thabrani, dan Abu Ya'la).
Di antara sahabat yang menggeluti profesi ini ialah Umar bin Khattab, Abdullah bin Umar, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah. Dahulu mereka rata-rata penghasilan hariannya yaitu 2.000 dirham. Sahabat lain yang berprofesi sebagai penjual kain dan pakaian adalah Suwaid bin Qais Al-Abdi. Pada dirinyalah Nabi SAW membeli celana panjang tersebut.
2. Penjahit pakaian dan kain
Penyebaran dan perluasan usaha ini meningkat seiring dengan menyebarnya Islam, terutama setelah umat Islam hijrah ke Madinah. Dalam hadits riwayat Bukhari, disebutkan:
"Seorang penjahit memanggil Nabi Muhammad SAW untuk memakan makanan yang telah disajikan untuk Nabi SAW. Lalu beliau SAW memenuhi panggilan tersebut dan mendatanginya." (HR Bukhari)
Saat itu, di antara penjahit terkenal ialah Utsman bin Talhah dan Isa bin Abi Issa. Nama pertama ialah sosok yang dititipkan Nabi SAW berupa kunci Ka'bah. Usai penaklukan Makkah, kunci Ka'bah itu masih disimpannya.