REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) menanggapi jalannya vaksinasi Covid-19 yang ditujukan pada guru mulai Rabu (24/2) di Jakarta. P2G mengusulkan, agar guru yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diprioritaskan memperoleh vaksin.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menyampaikan, vaksinasi pada hari ini baru menyasar beberapa ratus guru perwakilan sekolah negeri di Jakarta. Dia menilai, pemerintah punya pekerjaan rumah luar biasa untuk memvaksin semua guru di Tanah Air.
Satriwan menyarankan, pemerintah sebaiknya fokus memvaksin guru pelaksana PTM. Berikutnya, barulah vaksinasi menyasar guru yang menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Penting terutama buat yang PTM. Itu perlu diprioritaskan karena sejak Januari lalu sudah ada daerah yang terapkan PTM. Mestinya guru-guru yang laksanakan PTM jadi pertama divaksin baru nyusul guru-guru yang belum PTM," kata Satriwan pada Republika, Rabu (24/2).
Satriwan memperkirakan, jumlah guru nasional sekitar 3,2 juta. Jumlah ini masih bisa ditambah ratusan ribu Tenaga Kependidikan seperti Pustakawan, Staf TU Sekolah, Satpam, Pramubakti, Laboran. Pemerintah wajib memfasilitasi vaksinasi bagi mereka semua.
"Jadi harus diperhatikan vaksinasi mereka. Mereka semuanya juga mestinya divaksin," ujar Satriwan.
Satriwan memandang, PTM secara nasional bisa dimulai efektif pada tahun ajaran baru 2021-2022 jika target vaksinasi sampai Juli 2021 sudah terpenuhi. Oleh karena itu, dia meminta, pemerintah memastikan semua guru dan tenaga kependidikan sudah divaksin hingga Juli ini.
"Tentu ini agar pembelajaran tatap muka betul-betul siap di 514 kota/kab dan 34 provinsi tanpa kecuali," ucap Satriwan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan sasaran vaksinasi tahap kedua bagi pendidik, yaitu guru, dosen, dan tenaga pendidik mencapai 5.057.582 orang.