REPUBLIKA.CO.ID, KEIV -- Ukraina pada Rabu (14/2) menuduh sekelompok peretas Rusia tidak bernama berusaha menyebarkan sejumlah dokumen mencurigakan ke dalam sistem dokumen Pemerintah Ukraina di Internet. Namun, pemerintah belum menyebut dampak dari upaya peretasan itu.
Kiev sebelumnya menuduh Moskow telah meluncurkan serangan siber skala besar sebagai bagian dari "perang" Rusia melawan Ukraina. Namun, Rusia membantah tuduhan itu.
Serangan itu bertujuan mengacaukan sumber-sumber informasi pada Sistem Interaksi Elektronik Badan-Badan Eksekutif, kata Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina sebagaimana dikutip dari pernyataan tertulisnya.
"Metode dan cara-cara yang digunakan dalam serangan siber ini menunjukkan ada hubungan mereka dengan salah satu kelompok peretas dan mata-mata dari Federasi Rusia," kata Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina.
Pemerintah Ukraina tidak menyebutkan nama kelompok peretas itu. Insiden itu merupakan serangan siber kedua yang dilaporkan Pemerintah Ukraina minggu ini.
Kiev pada Senin (22/2) menuduh jaringan peretas Rusia menyerang laman resmi badan keamanan dan pertahanan Ukraina. Hubungan Rusia dan Ukraina jatuh ke titik terendah setelah Rusia menganeksasi Krimea pada 2014 dan terlibat dalam konflik di wilayah timur Ukraina, Donbass.Kiev menyebut 14.000 orang tewas akibat konflik bersenjata di Donbass.