Kamis 25 Feb 2021 09:03 WIB

Kota Bogor Terima 7.730 Vial Vaksin untuk Tahap Dua

Diperkirakan proses vaksinasi tahap kedua di Kota Bogor mulai dilakukan pekan depan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah 7.730 vial vaksin tiba di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pada Rabu (24/2) sekitar pukul 12.30 WIB. Ribuan vial vaksin tersebut nantinya diberikan kepada pelayan publik pada vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

"Hari ini (Rabu) kita kedatangan vaksin sasaran tahap kedua pelayan publik jumlahnya 7.730 vial ya," ujar Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, ketika ditemui di kantor Dinkes, Rabu (24/2).

Berdasarkan data sementara Dinkes Kota Bogor, sudah ada 23.300 pelayan publik yang terdiri 13 jenis profesi yang rencananya diberikan vaksin. Retno mengatakan, untuk proses vaksinasi tahap pertama untuk para tenaga kesehatan (nakes) saat ini tersisa 1.500 vial vaksin lagi dari penyuntikan dosis ke-dua.

Sehingga, diperkirakan proses vaksinasi tahap kedua bisa mulai dilakukan pekan depan. "Pekan depan paling, hari Senin kita mulai vaksinasi tahap kedua," kata Retno.

Sedangkan untuk proses pemberian vaksinnya, sambung dia, Dinkes Kota Bogor memiliki beberapa skenario. Selain itu, pemberian vaksin juga dilakukan di lokasi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

"Sekarang lagi pemetaan sasarannya karena ada beberapa mekanisme pemberian vaksin di faskes atau vaksinasi massal. Pengalaman tiga kali vaksinasi massal lebih terkontrol karena dalam sehari kita bisa 600-700 orang dari jam 08.00 WIB sampai jam 16.00 WIB," tutur Retno.

Tak hanya itu, Retno menambahkan, terdapat perbedaan antara pemberian vaksin tahap pertama dan tahap kedua. Dimana satu vial yang berisi 5 cc vaksin bisa diberikan kepada sembilan orang penerima. Sehingga, berdasarkan perhitungan dari 7.730 vial vaksin Biofarma bisa diberikan kepada 69.570 orang untuk dua tahap.

"Jadi ada yang berbeda, kemarin kan single dose, satu vial untuk satu orang. Kalau sekarang satu vial isinya 5 cc jadi penggunaan vaksinnya satu vial untuk sembilan orang," kata Retno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement