REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyambut baik program vaksinasi guru yang diperkirakan selesai pada Juni. Terkait rencana sekolah tatap muka Juli, Retno mengatakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus tetap memastikan peraturan pembelajaran yang ketat.
Retno menjelaskan, vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah yang masih terbatas. Hal ini berarti masih akan banyak orang yang belum divaksin sehingga virus tetap akan menyebar dan berisiko menginfeksi siapa saja.
Berdasarkan teori, lanjut Retno, suatu wilayah dapat dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90 persen.
"Saat PTM (pembelajaran tatap muka) sekolah-sekolah harus dipastikan sudah menyiapkan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP adaptasi kebiasaan baru di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah, terutama peserta didik, mengingat vaksin Covid-19 untuk anak-anak belum tersedia," kata Retno, Kamis (25/2).
Ia mendorong agar sekolah dan pemerintah menyiapkan lima pihak untuk pembelajaran tatap muka. Kelima pihak tersebut adalah sekolah, guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Menurut Retno, jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka adalah keputusan terbaik.
Baca juga : Pangkas Cuti Bersama, Luhut: Kita tak Mau Libur Panjang Lagi
Retno menegaskan, jangan sampai ada potensi menjadikan sekolah sebagai klaster Covid-19 baru. Selain itu, harus dipastikan juga bahwa kasus Covid-19 di wilayah tersebut sudah melandai.
KPAI juga akan terus melakukan pengawasan terhadap penyiapan dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tahun 2021. "Saat ini pun, saya sedang melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang sudah memulai PTM secara terbatas di wilayah Jawa Barat," kata dia.
Lebih lanjut, Retno juga mendorong pemerintah untuk merancang pengujian vaksin usia anak. Menurutnya, dengan demikian herd immunity bisa segera terwujud. Herd immunity sulit terwujud jika hanya pendidik dan tenaga kependidikan yang divaksinasi.