Kamis 25 Feb 2021 11:50 WIB

Dunia Mulai Vaksinasi Covid-19, Berapa Lama Pandemi Hilang?

Jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Selatan telah menurun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke salah satu pemuka agama di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Kementerian Kesehatan menargetkan ada 1.200 pemuka agama dari berbagai agama yang disuntik vaksin sehingga diharapkan bisa menjadi contoh terhadap pengikutnya agar mereka mau divaksin COVID-19.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke salah satu pemuka agama di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Kementerian Kesehatan menargetkan ada 1.200 pemuka agama dari berbagai agama yang disuntik vaksin sehingga diharapkan bisa menjadi contoh terhadap pengikutnya agar mereka mau divaksin COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 sebagian besar telah menurun di negara-negara Amerika Selatan. Sejumlah negara di Amerika Selatan telah menjalankan program vaksinasi Covid-19, tetapi menurut Organisasi Kesehatan Pan America (PAHO) butuh waktu panjang untuk mengetahui dampak vaksin dalam memerangi pandemi.

Direktur PAHO Carissa Etienne mendesak pemerintah dan produsen untuk mempercepat pengiriman vaksin ke wilayah Amerika. Pekan ini sebanyak 78 juta orang di benua Amerika telah divaksinasi, sebagian besar di Amerika Utara. Sementara, 13 juta lainnya di Amerika Latin dan Karibia juga telah mendapatkan vaksin.

Baca Juga

"Ini (vaksin) tidak cukup dan itu tidak dapat diterima," ujar Etienne.

Penurunan kasus virus corona di benua Amerika sebagian besar didorong oleh penurunan dramatis jumlah kasus infeksi baru di Amerika Serikat. Penurunan itu merupakan hasil dari upaya penindakan kesehatan masyarakat yang lebih ketat, dengan kepatuhan publik yang lebih tinggi, dan koordinasi yang lebih baik dalam peluncuran vaksin. 

Menurut PAHO, selama satu tahun pandemi melanda dunia, hampir 50 juta orang di benua Amerika telah terinfeksi virus corona. Jumlah itu setara dengan seluruh populasi di Kolombia. Etienne mengatakan, meski jumlah kasus infeksi virus corona telah menurun, masyarakat dan pihak berwenang tetap harus waspada terhadap mutasi virus.

Baca juga : Eks Ajudan SBY Bakal Raih Pangkat Bintang Tiga

"Sementara media melaporkan penurunan besar dalam kasus Covid-19, saya ingin menekankan bahwa kami pasti tidak keluar dari masalah," ujar Etienne. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement