REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi telah menerima seluruh aset Stadion Gelora Bandung Lautan Api dari PT Adhi Karya pada akhir Desember tahun 2020 lalu. Pemeliharaan aset sendiri saat ini masih tetap dilakukan dan menjadi tanggung jawab oleh pihak ketiga.
"Serah terima, alhamdulillah kita fokus kemarin masalah yang harus cepat diselesaikan. Serah terima sudah tuntas," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Edi Marwoto di Balai Kota Bandung, Kamis (25/2).
Ia menuturkan, proses serah terima berjalan lancar dan tidak terdapat kendala. Seluruh aset pada tahap satu, dua dan tiga sudah menjadi aset Pemkot Bandung yang dikelola Dispora.
Edi menuturkan, meski proses serah terima sudah dilakukan namun pemeliharaan masih kewenangan pihak ketiga dengan batas waktu tertentu.
Ia menambahkan, pemeliharaan Stadion GBLA tiap tahun menelan dana sebesar Rp 2.4 miliar. Diluar itu, untuk operasional petugas keamanan dan OB dianggarkan kurang lebih mencapai Rp 900 juta.
"Untuk biaya listrik saja plat perbulan Rp 90 juta, Rp 1 miliar lebih listrik setahun, perawatan rumput dalam sebesar Rp 400 juta, rumput luar Rp 200 juta," ungkapnya. Edi melanjutkan, biaya untuk mekanik dan elektrikal kurang lebih mencapai Rp 500 juta.
"Untuk GBLA saja anggaran Rp 2.4 miliar. Ideal perawatan bisa mencapai Rp 10 miliar," katanya. Ia menuturkan, dana yang berasal dari sewa lapang di masa pandemi Covid-19 dikembalikan untuk pemeliharaan lapangan dan stadion.