Kamis 25 Feb 2021 15:58 WIB

Diplomasi Nasi Tumpeng di Afrika Selatan

Presentasi dan perlombaan membuat nasi tumpeng dihelat di Cape Town, Afsel.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Yudha Manggala P Putra
Nasi kuning tumpeng, salah satu kuliner khas Indonesia yang sarat sejarah dan budaya. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Nasi kuning tumpeng, salah satu kuliner khas Indonesia yang sarat sejarah dan budaya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Promosi kebudayaan Indonesia secara konsisten dilakukan oleh Perwakilan Indonesia di luar negeri. Bertempat di Wisma Indonesia, KJRI Cape Town promosikan kuliner khas Indonesia bertemakan "Nasi Tumpeng: a Traditional Indonesian Dish", pada Selasa (23/02) lalu.

Kegiatan ini diikuti oleh 13 perempuan dari berbagai negara yang tergabung dalam International Women's Club Cape Town (IWC). Acara dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan di Afrika Selatan.

Kegiatan terbagi atas dua sesi yaitu presentasi mengenai filosofi dan cara membuat nasi tumpeng dilanjutkan dengan perlombaan membuat nasi tumpeng. Seluruh peserta yang hadir dibagi menjadi tiga kelompok dengan tiga meja terpisah.

Berbekal informasi dan pengetahuan yang sudah disampaikan sebelumnya masing-masing kelompok diberikan waktu 20 menit untuk memproses nasi tumpeng dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan.

"Betapa indahnya, penuh cinta, dan acara yang tak terlupakan. Saya sangat senang dengan nasi tumpeng," ujar President IWC, Amanda Osorio dalam keterangan pers dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, Kamis.

Di akhir acara, seluruh peserta mendapatkan buah tangan khas Indonesia berupa kopi, makanan ringan dan souvenir. Dengan diplomasi nasi tumpeng dan acara yang dipenuhi suasana nusantara, vibrasi akan Indonesia diharapkan menjadi memori kolektif para peserta.

Organisasi IWC merupakan sebuah perkumpulan nonprofit yang didirikan dengan tujuan untuk saling belajar dan menumbuhkan pemahaman terhadap perbedaan budaya yang dilandaskan atas nilai persahabatan, saling mendukung, dan fun. Didirikan pada tahun 1997, saat ini anggotanya lebih dari 340 orang yang berasal dari 35 negara yang berada di Cape Town.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement