REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2,75 triliun melalui penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan II tahap II 2021. Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo mengatakan surat utang tersebut akan ditawarkan dalam tiga seri.
Sebelumnya, ucap Eko, penerbitan obligasi ini telah mendapat rating AAA dari Fitch Indonesia. "Kami melihat situasi pasar sedang bagus dan demand terhadap obligasi korporasi juga tinggi," ujar Eko di Jakarta, Kamis (25/2).
Menurut Eko, penerbitan obligasi merupakan salah satu upaya perusahaan melakukan diversifikasi sumber pendanaan eksternal selain dari perbankan. Selain itu, Eko juga mengungkapkan optimisme target penerbitan dapat terserap oleh pasar. "Saat penawaran awal, sudah oversubscribed mencapai Rp 6 triliun," ungkap Eko.
Eko menyampaikan Pupuk Indonesia telah menunjukkan kinerja yang baik selama 2020, bahkan di tengah pandemi Covid-19. Eko menilai publik telah menunjukkan kepercayaan terhadap kredibilitas dan kesehatan finansial perseroan melalui rating AAA yang diterima Pupuk Indonesia.
Untuk penerbitan obligasi, lanjut Eko, Pupuk Indonesia telah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT dan BRI Danareksa. Pupuk Indonesia juga telah menunjuk PT Bank Mega Tbk untuk bertindak sebagai wali amanat.
Eko menjelaskan obligasi ini ditawarkan dalam tiga seri, yakni obligasi seri A dengan nilai pokok Rp 350 miliar, kupon obligasi 5,60 persen per tahun dan jangka waktu obligasi 3 tahun; obligasi seri B dengan nilai pokok Rp 1,6 triliun, kupon 6,20 persen per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun; serta obligasi seri C dengan nilai pokok Rp 800 miliar, kupon obligasi 7,20 persen per tahun, dan jangka waktu obligasi 7 tahun.
"Pembayaran bunga sendiri akan dilakukan setiap tiga bulan (triwulan) terhitung sejak tanggal emisi," lanjut Eko.
Kata Eko, penerbitan ini merupakan langkah lanjutan Obligasi Berkelanjutan II yang mana tahap I telah terbit di September 2020. Pupuk Indonesia sendiri menjadwalkan penawaran umum obligasi akan dilaksanakan antara 4-5 Maret 2021, dan tanggal penjatahan ditetapkan pada 8 Maret 2021. Selain itu, tanggal distribusi secara elektronik dan tanggal pengembalian uang pesanan ditetapkan pada 10 Maret 2021. Pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 15 Maret 2021.
Eko mengatakan obligasi ini tidak memiliki jaminan dalam bentuk agunan khusus, namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan benda perseroan baik benda bergerak maupun tidak bergerak yang telah ada maupun akan ada di kemudian hari.
"Pupuk Indonesia berencana menggunakan dana hasil penawaran obligasi untuk dua anak perusahaannya, yakni PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Indonesia Logistik," kata Eko.