REPUBLIKA.CO.ID, oleh Haura Hafizhah, Rizky Suryarandika, Ali Mansur
Kamis dini hari seorang polisi yang diduga mabuk menembak sejumlah orang pengunjung kafe di kawasan Jakarta Barat. Penembakan yang dilakukan oleh petugas, Bripka CS, tersebut menewaskan tiga orang, salah satunya adalah anggota TNI AD.
Pengamat Kepolisian dari Institut for Security and Strategic Studies (ISeSS), Bambang Rukminto, menanggapi kasus penembakan yang dilakukan oleh Bripka CS. Menurutnya, hal ini terjadi karena Kapolri tidak mengecek kesehatan mental dan jasmani para anggotanya.
"Hal ini bisa terjadi lagi-lagi masalahnya adalah arogansi dan ketidakdisiplinan anggota. Selain itu, Kapolri harusnya memperhatikan kesehatan mental dan jasmani para anggotanya. Kalau tidak melakukan itu, artinya pimpinannya abai dan juga wajib dikenai sanksi," katanya saat dihubungi Republika, Kamis (25/2).