Kamis 25 Feb 2021 19:10 WIB

Calon Pemimpin Alqaeda Ini Lebih Berbahaya Dibanding Osama?

Saif al-Adel dianggap sebagai calon pemimpin Alqaeda yang berbahaya

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Saif al-Adel dianggap sebagai calon pemimpin Alqaeda yang berbahaya.
Foto: mirror
Saif al-Adel dianggap sebagai calon pemimpin Alqaeda yang berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TALIBAN—Saif al-Adel dianggap sebagai pemimpin Alqaeda yang ditakuti di Barat. Ahli bahan peledak yang dijuluki ‘sword of revenge’ (Pedang Pembalasan) bahkan disebut lebih berbahaya dibanding Osama bin Laden.

Mantan jenderal militer kelahiran Mesir berusia 60 tahun itu dikenal sebagai ahli strategi yang brilian dan kejam, dan diperkirakan akan mengambil kendali dari Ayman Zawahiri, pemimpin Alqaeda saat ini.

Baca Juga

Pria yang berada di bawah dakwaan Amerika Serikat, karena perannya dalam pengeboman kedutaan besar Amerika Serikat di Kenya pada 1998 itu, kini masih menjadi buronan, dan terus diawasi mata-mata Amerika Serikat dan Inggris selama bertahun-tahun. 

Mantan pakar kontra-teror FBI Ali Soufan menulis bahwa Saif mungkin adalah "Emir ketiga Alqaeda" dengan rekam jejaknya dalam serangkaian aksi teror selama tiga dekade. Kepala Saif bahkan dihargai £ 7,5 juta (Rp 128 miliar) bagi siapa saja yang berhasil membawanya ke Amerika Serikat.

Pejuang veteran itu diyakini mengepalai unit perlindungan pribadi Laden, Black Guard’ di Afganistan. Saif diketahui memperkenalkan pendiri ISIS Abu Musab al-Zarqawi dan plotter 9-11 Khaled Sheikh Mohammed kepada bin Laden dan terlibat dalam pertempuran Black Hawk Down 1993 di Somalia.

Veteran anti terorisme, Soufan, baru-baru ini menulis, "Status Saif yang dihormati dengan gerakan serta pengalamannya yang dalam sebagai intelijen militer dan pemimpin keamanan dan perencana teroris membuatnya menjadi amir yang berpotensi berbahaya."

“Saif dapat menggabungkan jaringannya dengan ISIS dan  memperkuat ikatan Alqaeda dengan Iran dan Taliban Afghanistan,” sambungnya.

Pakar terorisme Inggris, Kolonel Richard Kemp, yang pernah ditugaskan  memantau gerakan Saif untuk pemerintah Inggris pada awal 2000-an mengatakan, “Dia (Saif) sangat mungkin menjadi pemimpin baru karena dia sangat dihormati di antara Alqaeda tetapi yang terpenting dia juga dihormati di antara ISIS.”

“Tidak hanya dia bisa menjadi bos baru Alqaeda tapi dia juga bisa membujuk anggota ISIS untuk bergabung dengan Alqaeda atau menyebabkan semacam perpaduan antara keduanya. Ada kerjasama antar kelompok seperti ini tapi Saif sangat dihormati sehingga dia bisa menyebabkan kerjasama yang lebih besar atau bahkan merger,” kata dia.

Menurutnya, Saif adalah pemikir yang cerdas dan strategis, dan berpotensi membangkitkan Alqaeda telah lesu di bawah Zawahiri. Saif bisa membuat Alqaeda menjadi organisasi yang jauh lebih efektif dibanding kiprahnya selama beberapa tahun belakangan, kata dia.

“Dibandingkan dengan Zawahiri, dia kemungkinan besar akan menjadi pemimpin yang jauh lebih efektif, setidaknya sama atau lebih daripada bin Laden,” ujarnya.

Sumber: mirror 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement