REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) menyiapkan dana Rp 5 miliar lebih untuk insentif guru mengaji 2021. Kabag Kesra Pemkot Banjarmasin Isa Ansari menyatakan tetap mengalokasikan anggaran insentif guru mengaji dan marbut.
Menurut dia, anggaran insentif guru mengaji atau ustadz-ustadzah yang di bawah naungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) ini belum bisa ditingkatkan karena adanya bencana. "Jadi insentifnya sama besarnya dengan tahun lalu, sulit untuk menaikkan di saat kondisi saat ini, moga semua bisa memakluminya, kita sedang menghadapi bencana Covid-19 yang belum berakhir dan banjir yang baru saja terjadi, sangat menguras anggaran untuk penanganannya," ujar Isa, Kamis (25/2).
Meski keuangan pemerintah kota tidak stabil seperti biasanya, kata Isa, namun perhatian untuk membantu kesejahteraan para guru mengaji dan marbut tidak didampingkan. Dia menyebutkan guru mengaji atau ustadz-ustadzah yang diberi insentif jumlahnya sekitar 2.000 orang. Untuk marbut sekitar 600 orang, sesuai jumlah masjid terdata di Pemkot.