Kamis 25 Feb 2021 20:23 WIB

Mentan Lepas Ekspor Perdana Produk Olahan Unggas ke Qatar

Ekspor perdana ke Qatar ini dilakukan sebanyak 3,29 ton dengan nilai Rp 220 juta

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo alias SYL, melepas ekspor perdana produk olahan unggas dari PT Charoen Pokphand Indonesia ke Qatar.  (ilustrasi).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo alias SYL, melepas ekspor perdana produk olahan unggas dari PT Charoen Pokphand Indonesia ke Qatar. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo alias SYL, melepas ekspor perdana produk olahan unggas dari PT Charoen Pokphand Indonesia ke Qatar. Acara pelepasan ini dilakukan secara virtual melalui media daring, mengingat wilayah DKI Jakarta masih menerapkan PPKM Mikro.

Acara pelepasan produk ekspor perdana ke Qatar ini dihadiri secara virtual oleh Duta Besar RI untuk Qatar, Deputi Bidang Koord Pangan & Agribisnis, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kepala BPOM, Ketua Satgas Pangan, Ketua Komisi KPPU, serta jajaran Eselon I lingkup Kementan.

Baca Juga

"Saya bahagia dan berbangga hati bahwa kita akan melepas ekspor perdana produk olahan unggas Indonesia pertama yang berhasil menembus negara Qatar dari PT Charoen Pokphand Indonesia," ujar Mentan SYL saat melepas ekspor tersebut, Rabu (24/2) lalu, dikutip laman resmi Kementan.

Ia menjelaskan, ekspor perdana ke Qatar ini dilakukan sebanyak 3,29 ton dengan nilai Rp 220 juta dari total kontrak 21,6 ton untuk tahun 2021 yang telah disepakati antara PT Charoen Pokphand Indonesia dan pihak buyer di Qatar.

SYL berharap, ekspor perdana ke Qatar ini bisa menjadi pintu masuk produk-produk olahan unggas asal Indonesia ke kawasan Timur Tengah. Selain Qatar, adapun ekspor lanjutan ke Jepang. Pengiriman produk olahan unggas ke Jepang ini sebanyak 6 ton dengan nilai Rp 250 juta. Ini merupakan repeat order kesekian kalinya sejak tahun 2018 ke PT Charoen Pokphand.

Selain produk olahan unggas dilakukan juga ekspor lanjutan 6 kontainer pakan unggas ke RDTL, sekitar 120 ribu kilogram (kg) dengan nilai Rp 740 juta.

"Repeat order ini menunjukkan bahwa produk Indonesia semakin digemari di Jepang. Saya juga ingin mengucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Charoen Pokphand Indonesia atas realisasi ekspor unggas dan produknya pada tahun 2020 sebesar dua juta dolar AS ke negara Jepang, Papua Nugini dan Timor Leste," paparnya.

Ke depannya, SYL berharap PT Charoen Pokphand Indonesia bisa terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk siap ekspor. Selain itu, diharapkan hal ini juga dapat memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor momoditas peternakan lainnya. Dengan memastikan kualitas, kuantitas, kontinuitas serta efisiensi usaha agar mampu bersaing dengan negara lain.

"Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PT. Charoen Pokphand Indonesia dan semua pihak terkait atas dukungannya terhadap upaya ekspor komoditas peternakan Indonesia," katanya.

Ia menerangkan, dalam masa pandemi Covid-19 ini, seluruh dunia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk urusan pangan, dunia tidak dapat menunda pemenuhannya. Oleh karena itu, kebutuhan ini perlu ditangkap sebagai peluang untuk Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement