REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, melantik tiga bupati dan wakil bupati terpilih pada Pilkada 2020 secara hybrid. Ini merupakan perpaduan antara virtual dan langsung, guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Pelantikan bupati kali ini dilaksanakan secara tertutup dan terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat," kata Erzaldi Rosman Djohan saat melantik tiga bupati dan wakil bupati terpilih Pilkada 2020 di Pangkalpinang, Jumat (26/2).
Ia mengatakan pelantikan kepala daerah secara hybrid yang memadukan antara fisik dan virtual ini dengan prokes secara ketat ini sebagai arahan Kementerian Dalam Negeri untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Pelantikan selama pandemi Covid-19 ini cukup berbeda, namun demikian tidak mengurangi hikmat, rasa bangga, bahagia menyambut kepala daerah baru ini," ujarnya.
Menurut dia pelantikan bupati dan wakil bupati di tengah pendemi ini memiliki makna yang sangat besar, banyak pekerjaan besar yang harus diselesaikan bertanggung jawab. "Saat ini kepala daerah dituntut bekerja keras, cerdas, amanah dan terus menciptakan kesejahteraan masyarakat di Bangka Belitung khususnya kabupaten yang dipimpin bupati ini," ujarnya.
Ia menambahkan pemulihan ekonomi di tengah pendemi ini merupakan pekerjaan rumah yang harus dilakukan kepala daerah ini. Oleh karena itu, para bupati ini harus bergerak cepat, menyusun strategis dan melaksanakan segala program di dalam keterbatasan. "Kami berharap bupati dan wakil bupati harus bekerja keras, cepat dan efisien dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi, melantik tiga pasangan kepala daerah Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Belitung Timur. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan melantik tiga pasangan kepala daerah terpilih Pilkada 2020 yaitu Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Belitung Timur secara hybrid yang berlangsung aman, tertib dan lancar sesuai prokes yang ditetapkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika