Jumat 26 Feb 2021 12:26 WIB

Demi Kampanye Vaksin, Israel Ubah Bar Jadi Klinik Vaksinasi

Puluhan orang mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di sebuah bar Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Berbagai macam cara digunakan oleh pihak berwenang untuk melakukan kampanye vaksinasi Covid-19 secara masif. Sebuah bar di Israel digunakan sebagai klinik vaksinasi Covid-19 dan menawarkan minuman gratis untuk menarik minat masyarakat mendapatkan suntikan vaksin. 

Selama pandemi Covid-19 sebagian besar bar di Israel terpaksa tutup dan membatasi jam operasional mereka. Namun, salah satu gastropub bernama Jenia di Tel Aviv bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menjadi klinik vaksin Covid-19. Untuk menarik minat masyarakat dan menyukseskan kampanye vaksinasi, bar tersebut memberikan minuman gratis kepada pengunjung yang telah disuntik vaksin. Minuman yang dibagikan adalah minuman non-alkohol, sesuai dengan tindakan pencegahan medis. 

Baca Juga

Puluhan orang tampak mengantre di bar itu untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dan minuman gratis. Salah satu pengunjung bar, May Perez mengatakan, bar yang diubah menjadi klinik ini dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses vaksin Covid-19.

“Saya pikir ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk datang dan mendapatkan vaksin, karena saya tidak punya waktu atau kemampuan untuk pergi ke tempat lain,” kata May Perez.

Sekitar 50 persen dari 9 juta penduduk Israel telah mendapatkan satu dosis suntikan vaksin Pfizer. Ini adalah salah satu kampanye vaksinasi tercepat di dunia. Israel akan membuka kembali perekonomiannya pada 5 April, setelah semua penduduk yang memenuhi syarat telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, semua warga Israel yang memenuhi syarat dan berusia 16 tahun ke atas diharapkan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada akhir Maret. 

Baca juga : Malaysia Diskusi dengan Ulama Dunia Soal Kehalalan Vaksin

Pada Ahad (21/2), Israel telah membuka kembali sejumlah bisnis, termasuk pertokoan dan mal. Namun beberapa fasilitas rekreasi hanya dibuka untuk orang-orang yang telah mendapatkan suntikan vaksin atau telah pulih dari Covid-19. Banyak anak sekolah telah kembali ke kelas tetapi siswa sekolah menengah masih belajar di rumah. Sementara restoran hanya diizinkan untuk menyediakan layanan pesan-antar. 

Sebelumnya, Israel memberikan sebagian kecil vaksin Covid-19 ke wilayah yang dikelola Palestina serta ke beberapa negara. Netanyahu tidak menyebutkan negara mana saja yang akan mendapatkan kiriman vaksin dari Israel. Tetapi pemerintah Guatemala mengatakan, pihaknya dapat menerima sekitar 5 ribu dosis vaksin dari Israel pada Kamis (25/2). Diketahui, Guatemala telah membuka kedutaan besar di Yerusalem pada tahun lalu. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement