REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat memecat tujuh kader yang diduga terlibat gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai atau kudeta terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pemecatan dilakukan oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
"Pemecatan terhadap tujuh kader yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan Partai. Gelombang pertama tujuh orang," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat, Andi Arief saat dikonfirmasi, Jumat (26/2).
Meski begitu, Andi belum mengungkap nama-nama yang dipecat oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Namun, pihaknya memastikan, mendukung langkah tersebut yang dinilai mencoreng partai.
"Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan," ujar Andi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa partainya tidak dijual dan tidak bisa dibeli oleh siapa pun. Bila ada kader yang terbukti melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat, ia tegas akan mengusirnya.
Baca juga : 34 DPD Demokrat Tegaskan Setia Kepemimpinan AHY
"Segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai EO (event organizer). Hadapi dengan sikap yang tegas, usir orang-orang itu," ujar SBY dalam sebuah video yang dirilisnya, Rabu (24/2).
Pengurus Demokrat diingatkannya untuk tetap sesuai konstistusi dan hukum dalam mengeluarkan kader yang terbukti melakukan kudeta. Meski, pihaknya disebut sering mendapatkan ketidakadilan.
"Dalam melawan kemungkaran, janganlah digunakan cara-cara yang sama mungkarnya. Meskipun sering tidak mudah mendapatkan keadilan, tetaplah kita menjadi pihak yang menghormati konstitusi hukum dan tatanan yang berlaku," ujar SBY.