REPUBLIKA.CO.ID, PORT-AU-PRINCE -- Beberapa narapidana mencoba melarikan diri dari penjara di pinggiran ibu kota Port-au-Prince, Haiti dalam kerusuhan yang menewaskan delapan orang termasuk seorang direktur penjara. Salah satu narapidana yang kabur adalah pemimpin geng yang paling kuat di Haiti, yaitu Arnel Joseph.
Insiden tersebut terjadi di Penjara Sipil Croix-des-Bouquets, yang dibangun oleh Kanada pada 2012. Menurut kesaksian penduduk di sekitar penjara, mereka melihat sekelompok pria bersenjata mulai menembaki penjaga penjara sebelum narapidana melarikan diri. Setelah itu, dari dalam penjara terdengar suara baku tembak. Suara tembakan masih terdengar dari dalam penjara beberapa jam setelah penembakan dimulai.
Seorang petugas polisi yang menolak disebutkan namanya mengkonfirmasi bahwa direktur penjara tewas dalam insiden baku tembak itu. Polisi mengatakan, sejumlah narapidana tampak membawa senjata dan berbahaya. Insiden yang terjadi pada Kamis (25/2) tersebut menewaskan seorang narapidana bernama Jhon Hippolyte (37 tahun), yang ditembak di punggung.
Hippolyte sedang menjalani hukuman karena pembunuhan, dan berada di klinik kesehatan di dalam penjara ketika insiden penembakan terjadi. Hippolyte kemudian memutuskan untuk ikut melarikan diri, dan tertembak hingga tewas.
Associated Press melaporkan, sedikitnya tujuh jenazah pria tergeletak di sepanjang jalan dekat penjara. Mereka tewas karena tertembak dan belum diketahui identitasnya. Berdasarkan video yang diambil oleh warga menunjukkan seorang petugas polisi sedang menggiring sekelompok pria yang tangannya diikat dengan tali. Hingga berita ini diturunkan pihak berwenang tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Sebelumnya, pada 2014 lebih dari 300 narapidana melarikan diri dari penjara sipil tersebut. Ketika insiden itu terjadi, Penjara Croix-des-Bouquets menahan 899 narapidana. Jumlah narapidana di penjara tersebut telah diketahui telah melampaui kapasitas.