Jumat 26 Feb 2021 17:10 WIB

Mentan SYL: Kostraling Harus Menjadi Bulog Kecil

Kostraling adalah pioner dari penggilingan padi skala kecil untuk serap gabah petani

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat ini tengah menyiapkan upaya nyata untuk mengamankan produksi beras nasional dan harga di tingkat petani yang menguntungkan yakni menjadikan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) sebagai Bulog-Bulog kecil.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat ini tengah menyiapkan upaya nyata untuk mengamankan produksi beras nasional dan harga di tingkat petani yang menguntungkan yakni menjadikan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) sebagai Bulog-Bulog kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Puncak panen raya padi berlangsung pada Maret 2021, diperkirakan seluas 2 juta hektar. Perihal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat ini tengah menyiapkan upaya nyata untuk mengamankan produksi beras nasional dan harga di tingkat petani yang menguntungkan yakni menjadikan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) sebagai Bulog-Bulog kecil.

"Saya minta Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras,- red) bantu saya. Kita Kostralingkan penggilingan-penggilingan padi skala kecil untuk menyerap gabah, menghasilkan beras berkualitas dan harga jual tingkat petani agar memperoleh keuntungan. Karena itu, saya minta Kostraling menjadi Bulog-Bulog kecil," demikian dikatakan SYL pada Rapat Kostraling di Jakarta, Jumat (26/2).

SYL menjelaskan Kostraling adalah pioner dari penggilingan padi skala kecil untuk serap gabah dan menjaga harga di tingkat petani. Oleh karena itu, selain sebagai Bulog-Bulog kecil, Kostraling juga harus naik kelas, dari mengamankan stok, harga dan kualitas, juga harus sampai pada tingkat melakukan ekspor sehingga harus bisa menghasilkan beras super premium dengan kemasan yang memenuhi standar pasar internasional.

"Pandemi Covid 19 ini memang membuat perekonomian semua negara ambruk. Tapi dibalik ini, ada manfaat yang bisa kita petik. Misalnya, harga beras dunia naik, sehingga ini yang menjadi peluang kita untuk melakukan ekspor," bebernya.

"Oleh karena itu, saya minta kita semua yakni dinas pertaniam seluruh Indonesia dan Perpadi kita harus bersinergi. Kita tidak boleh saling menyalahkan, tidak yang merasa hebat sendiri, tapi semua butuh sinergi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan memotret masalah yang akan muncul," pinta SYL.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengaku optimis dengan bersinergi dengan Perpadi, perbankan dan pemangku kepentingan lainnya dapat meningkatkan kelas Kostraling. Sesuai arahan Mentan SYL, Kostraling segera dijadikan Bulog-Bulog kecil sehingga serap gabah petani untuk menjamin stok beras nasional terjamin dan harga beras petani pun ikut terjamin.

"Pemerintah memberikan dukungan bantuan Rice Milling Unit, mesin pengering dan pembiayaan melalui dana KUR yang memadai agar Kostraling berjalan profesional dan modern," ujarnya.

"Bantuan ini utamanya untuk kelompok tani pengelola penggilingan skala kecil dengan tujuan meningkatkan kualitas produk beras yang dihasilkan dan tentunya menjadikan mereka lebih modern," imbuh Suwandi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso mendorog upaya Kementan dalam membangun korporasi petani khususnya petani beras yang di dalamnya berperan Kostraling. Program korporasi petani padi dengan klaster 400 hingga 500 hektar sangat bermanfaat bagi penggilingan padi skala kecil."Impementasi sinerginya yakni antara petani dengan penggilingan, BUMDES, koperasi dan Bulog harus benar-benar dioptimalkan. Dengan begitu, korporasi petani dapat kita bangun dengan baik," tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement