Jumat 26 Feb 2021 17:38 WIB

Pemberdayaan Petani Milenial Mampu Tekan Margin Harga Cabai

Selama ini, sebagian besar petani cabai di Cilacap bergantung pada tengkulak

Red: Hiru Muhammad
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam 10 besar penyumbang produksi cabai tertinggi untuk Provinsi Jawa Tengah.  Selain potensi lahan yang subur dan cocok untuk pengembangan cabai, semangat petani-petani muda yang tergabung dalam kelompok milenial juga menjadi salah satu faktor keberhasipan. Mereka mampu menciptakan gebrakan baru dalam pemasaran cabai di Cilacap.
Foto: istimewa
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam 10 besar penyumbang produksi cabai tertinggi untuk Provinsi Jawa Tengah. Selain potensi lahan yang subur dan cocok untuk pengembangan cabai, semangat petani-petani muda yang tergabung dalam kelompok milenial juga menjadi salah satu faktor keberhasipan. Mereka mampu menciptakan gebrakan baru dalam pemasaran cabai di Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam 10 besar penyumbang produksi cabai tertinggi untuk Provinsi Jawa Tengah.  Selain potensi lahan yang subur dan cocok untuk pengembangan cabai, semangat petani-petani muda yang tergabung dalam kelompok milenial juga menjadi salah satu faktor keberhasipan. Mereka mampu menciptakan gebrakan baru dalam pemasaran cabai di Cilacap. 

Selama ini, sebagian besar petani cabai di Kabupaten Cilacap bergantung pada tengkulak.  Tengkulak memberikan modal usaha bagi petani cabai dan petani harus menjual hasil panennya kepada tengkulak tersebut. Penjualan melalui tengkulak dirasa tidak transparan dari sisi harga. Selisih harga yang diterima petani dengan harga di pasar mencapai Rp 15.000/kg. 

Rantai tata niaganya pun panjang. Dari petani ke tengkulak, kemudian ke pedagang-pedagang besar, dilanjutkan ke bandar dan baru ke pasar. 

Berdasarkan latar belakang tersebut, Kelompok Tani Milenial "Karya Muda" yang merupakan bentukan dan binaan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap bersama-sama dengan PPL menginisiasi untuk memotong rantai tata niaga cabai dari petani hingga pasar. Mereka melakukan jual-beli cabai secara transparan dan bisa menekan margin harga.