Jumat 26 Feb 2021 18:00 WIB

Kaderisasi Ulama Perempuan akan Jadi Inspirasi Dunia

Indonesia sudah punya modal sosial, kultural, dan sejarah tentang keulamaan perempuan

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perempuan Berhijab hijab memakai jilbab (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Perempuan Berhijab hijab memakai jilbab (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) Nyai Badriyah Fayumi menyambut baik rencana Masjid Istiqlal mengader dan melahirkan ulama perempuan. Menurut dia, pengkaderan ulama perempuan ini akan menjadi inspirasi dunia.

"Kita menyambut dengan sangat baik inisiatif (rencana pengkaderan ulama perempuan) yang sudah disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal (KH Nasaruddin Umar) ini," kata Nyai Badriyah saat diwawancarai Republika, belum lama ini.

Ia mengatakan, pihaknya yakin program yang akan dilaksanakan Masjid Istiqlal itu berjalan dengan baik. Mengingat, KH Nasaruddin Umar sudah punya rekam jejak yang panjang dalam hal kajian Islam dan perempuan. Ia menerangkan, Imam Besar Masjid Istiqlal juga punya keterlibatan dengan gerakan perempuan. "Jadi kalau beliau menginisiasi pengkaderan ulama perempuan, saya pikir itu bagian dari komitmen total beliau dan ini akan menjadi inspirasi dunia," ujar dia.

Nyai Badriyah mengatakan,  Istiqlal  sebagai masjid terbesar di Indonesia ini akan memiliki peran dalam mencetak dan melahirkan ulama perempuan. Jadi, MUI khususnya Komisi PRK sangat mengapresiasi, mendukung, dan siap bekerja sama. Komisi PRK MUI juga punya salah satu program yang berorientasi pada keulamaan perempuan.

Ia juga menerangkan, Indonesia sebenarnya sudah punya modal sosial, kultural, dan sejarah tentang keulamaan perempuan. "Insya Allah itu akan menjadi bagian dari perkembangan Islam Indonesia untuk dunia dan Masjid Istiqlal sangat representatif untuk itu karena Istiqlal masjid terbesar di Indonesia dan simbol masjid nomor satu di Indonesia, yaitu Istiqlal," jelas dia.

Nyai Badriyah mengungkapkan, Indonesia juga bangga punya Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). KUPI ini menjadi ruang perjumpaan untuk peneguhan eksistensi dan peran ulama perempuan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement