Jumat 26 Feb 2021 18:36 WIB

Peneliti Terus Kembangkan Kecerdasan Buatan di Genose C19

Peneliti fokus pada kontaminasi yang dapat sebabkan sensitivitas Genose C19 terganggu

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Prof Kuwat Triyana
Foto: dok. UGM
Prof Kuwat Triyana

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Tim Peneliti Genose C19, Prof Kuwat Triyana mengatakan, Genose C19 masih terus dikembangkan baik dari sisi kecerdasan buatan maupun prosedur operasi standar penggunaannya. Mereka masih pula berusaha mengembangkan akurasi Genose C19.

Saat ini, kata dia, peneliti masih terus berfokus kepada sisi kontaminasi yang dapat menyebabkan sensitivitas Genose C19 terganggu. Misal, karena seseorang merokok sebelum tes, sehingga peneliti terus mencoba memastikan penerapan alat setiap saat.

"Juga meningkatkan kecerdasan buatan Genose C19 dengan memperbarui sampel setiap hari," kata Kuwat dalam diskusi daring bertajuk Enabling Global Health Security yang digelar UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Studies (UKICIS), Jumat (26/2).

Peneliti Genose C19 lain, dr Dian K Nurputra menuturkan, secara teknologi dan teknik mesin Genose C19 telah mapan. Meski begitu, saat ini, peneliti masih mencoba melakukan penyempurnaan kecerdasan buatan yang jadi otak dari alat skrining covid-19 tersebut.