Jumat 26 Feb 2021 21:01 WIB

Harap-Harap Cemas Mikel Arteta

Arteta masih harus putar otak soal rotasi.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Reaksi manajer Arsenal Mikel Arteta selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Stadion Emirates di London, Inggris, Minggu, 21 Februari 2021.
Foto: AP/John Walton/Pool PA
Reaksi manajer Arsenal Mikel Arteta selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Stadion Emirates di London, Inggris, Minggu, 21 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal melaju ke Babak 16 besar Liga Europa usai menaklukan Benfica dengan skor agregat 4-3. Arsenal berhasil mengamankan posisinya usai menjamu Benfica di Stadion Karaiskakis, Piraeus, Jumat (26/2) dini hari WIB.

Dilansir dari Football London, terdapat beberapa sorotan mengenai keputusan Mikel Arteta di laga itu. Sebut saja saat dia menarik Emile Smith Rowe dan menggantinya dengan Willian saat tim tamu unggul dua gol. 

Keyakinan Arteta pada pemain berusia 32 tahun itu pun terbukti. Dia berhasil memberikan asist untuk gol penyeimbang Kieran Tierney. Pujian pun diberikan Arteta usai laga selesai.

"Saya harus menyebutkan pemain pengganti karena semuanya membuat perbedaan," kata Arteta.

Dia mengakui Willian mampu mengubah permainan. Tidak berhenti disana, Arteta memuji Willian yang memberi tim ketenangan meski keadaan tim tengah tertinggal.

"Dia menghasilkan beberapa kreativitas dan membantu gol untuk Kieran dan kami membutuhkan semua orang dalam daftar," kata Willian.

Arteta memaparkan bagaimana Willian membuat perbedaan dalam tim. Dia menyebut timnya sempat tidak memiliki banyak ruang untuk berlari ke belakang. Pemainnya kesulitan untuk mengatur posisi karena tidak banyak ruang di sana.

"Jadi anda membutuhkan orang untuk membuka celah khusus di ruang sempit untuk menciptakan momen dan saya pikir Willy sangat membantu malam ini," kata Arteta.

Di sisi lain, ada kenyataan pahit sekaligus membanggakan karena Arsenal diselamatkan oleh pemain muda. Gol penentu berasal dari pemain berusia 19 tahun, Bukayo Saka. Arteta mengakui dia tidak menuntut banyak dari Saka dan mengakui bahwa dia sudah bermain terlalu lama.

"Dia benar-benar lelah. Dia bermain dengan banyak menit, dia tidak banyak istirahat. Kami memintanya untuk main lagi dan menghasilkan momen-momen ini dan anak itu melakukannya dnegan melawan tim yang sangat sulit," kata Arteta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement