Jumat 26 Feb 2021 23:03 WIB

Gurita Bisnis Militer Myanmar, dari Pertambangan hingga Batu Giok dan Ruby

Militer Myanmar dikenal menumpuk harta lewat gurita bisnisya di berbagai bidang.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gurita Bisnis Militer Myanmar, dari Pertambangan hingga Batu Giok dan Ruby (Foto: CNN)
Gurita Bisnis Militer Myanmar, dari Pertambangan hingga Batu Giok dan Ruby (Foto: CNN)

Militer Myanmar atau Tatmadaw dikenal menumpuk harta lewat gurita bisnisya di berbagai bidang seperti pertambangan, perbankan, energi, pertanian atau bahkan pariwisata. Namun, kekayaan itu kini menjadi sasaran embargo ekonomi AS, menyusul kudeta terhadap pemerintahan sipil Myanmar, 1 Februari lalu.

Presiden Joe Biden pun telah membekukan aset Tatmadaw senilai USD1 miliar di AS pada 11 Februari lalu. Selain itu, Kemenkeu juga memblokir setiap aset AS atau adanya transaksi dengan 10 petinggi militer yang dinilai mendalangi kudeta.

Namun, junta militer Myanmar diyakini masih bisa mengakses cadangan kekayaannya lewat jaringan konglomerat di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Gak Kaleng-kaleng Nih! Junta Myanmar Terbang ke Thailand, Apa Tujuannya?

Menurut catatan JFM, melalui dua grup usaha, Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL) dan Myanmar Economic Corporation (MEC), para jendral dapat mengontrol atau mengawasi setidaknya 133 perusahaan.

Kedua grup tersebut membawahi ragam unit bisnis, mulai dari bir, perkebunan tembakau, transportasi dan logistik, pabrik tekstil, hotel atau bank. Militer juga diyakini ikut berkecimpung dalam bisnis gelap perdagangan batu mulia seperti batu giok dan ruby.

Sebagaimana diketahui, Myanmar merupakan produsen giok terbesar di dunia. Perdagangan giok dan ruby ditaksir mencapai miliaran dolar AS tetapi hanya sedikit yang tercatat, sisanya diyakini diselundupkan ke China.

Sementara itu, perusahaan yang mengantongi izin penambangan giok paling besar adalah Myanmar Imperial Jade Co. Ltd. yang menginduk kepada MEHL telah masuk dalam daftar sanksi ekonomi AS.

Kebanyakan direksi dan pemegang saham MEHL adalah pensiunan jendral atau perwira aktif. MEHL pun diketahui menjalin relasi bisnis dengan perusahaan China, Jepang, Korea Selatan dan Singapura.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement