Sabtu 27 Feb 2021 08:37 WIB

LPSK Siap Lindungi Saksi Penembakan di Kafe Cengkareng

Keterangan saksi bisa optimalkan penegakan hukum kasus penembakan di Cengkareng.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua LPSK RI, Maneger Nasution, mengatakan siap memberi dukungan dalam bentuk perlindungan saksi kasus penembakan di kafe Cengkareng oleh Bripka CS.
Foto: Republika/Musiron
Wakil Ketua LPSK RI, Maneger Nasution, mengatakan siap memberi dukungan dalam bentuk perlindungan saksi kasus penembakan di kafe Cengkareng oleh Bripka CS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku siap melindungi saksi kasus penembakan di kafe kawasan Cengkareng, Kamis (25/2) lalu. LPSK mengatakan, perlindungan tersebut dimaksudkan agar saksi dapat memberikan keterangan dengan aman dan bebas dari pertanyaan yang menjerat.

"Termasuk juga kemungkinan memberikan keterangan tanpa kehadiran fisik di pengadilan," kata Wakil Ketua LPSK RI, Maneger Nasution dalam keteragan, Sabtu (27/2).

Baca Juga

Dia mengatakan, perlindungan diberikan agar keterangan yang diberikan saksi merupakan informasi sebenar-benarnya. Sebab, sambung dia, peran keterangan saksi sangat penting untuk mengungkap peristiwa yang sebenarnya terjadi.

LPSK berharap dengan dukungan keterangan saksi membuat upaya penegakan hukum atas perkara ini bisa optimal. Nasution mengatakan, hal itu agar perkara ini bisa terungkap dan diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Dia juga meminta semua pihak harus menahan diri, menghindari provokasi dan main hakim sendiri. Sehingga tidak perlu ada tindakan di luar peradilan yang justru kontraproduktif terhadap upaya penegakan hukum.

"LPSK berharap semua pihak mengikuti proses peradilan sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Seperti diketahui, anggota polisi berinisial Bripka CS ditahan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya lantaran melakukan penembakan yang menewaskan tiga orang di Kafe RM di Cengkareng pada Kamis pukul 05.10 WIB. Salah satu korbannya adalah seorang prajurit Kostrad TNI AD yang berinisial S, dan dua korban tewas lainnya adalah pegawai berinisial FSS, dan M, sedangkan satu korban selamat yang dirawat di rumah sakit berinisial H.

"LPSK menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya penembakan yang mengakibatkan hilangnya tiga orang nyawa," kata Maneger Nasution.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement