REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Demokrat, HM Darmizal MS memastikan keputusan pemecatan sepihak terhadap dirinya dan 6 orang kader senior lainnya akan semakin mensolidkan barisan untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB). Darmizal beralasan tindakan ini akhirnya semakin membuat publik dan kader yakin Partai Demokrat memang berada dalam pengelolaan yang salah dan kental dengan nuansa yang tidak taat aturan dan tidak demokratis.
"Pertama saya ucapkan Innalillahi Wainna Ilaihi Roji'un, segala sesuatu datangnya dari Allah dan pada akhirnya kembali pada Allah," kata Darmizal di Jakarta, Jumat (26/2) malam.
Kedua, Darmizal mengaku tidak bersedih apalagi berduka atas pemecatan ini. Ketiga, KLB menurut dia adalah satu kebanggaan yang luar biasa karna terkait dengan tujuan mulia yang dilandasi niat tulus dengan manfaat kebaikan.
"Terutama dan yang paling penting adalah manfaat dapat menyelamatkan begitu banyak kader di seluruh tanah air dari perilaku dzolim, pimpinan partai. Dan keempat, pemecatan ini, bagi kami menjadi tonggak sejarah yang paling monumental, semakin bergairah dan militan untuk melaksanakan Kongres Luar Biasa, guna mengembalikan hak kader," ucap Darmizal.
Ketua umum Relawan Jokowi ini juga menilai pemecatan tersebut menunjukkan wajah SBY yang sebenarnya. "Anti kritik, tidak demokratis dan mengelola partai sesuai seleranya dan keluarga," ucap Darmizal.
Darmizal pun menegaskan tindakan ini akan membuat perjuangan kader untuk memperbaiki Partai Demokrat semakin kuat. Seluruh kader akan menggunakan momentum ini untuk melawan arogansi yang terjadi selama ini. Misalnya, memberangus wewenang, pengutipan iuran, politik transaksional, dan tanpa transparansi pengelolaan keuangan partai.
"Pemecatan ini akan semakin membuat agenda perubahan dan perbaikan partai semakin bergelora, semakin besar. KLB, insya Allah, akan segera dilakukan," ujarnya.
Sejalan dengan itu, ungkap Darmizal, dirinya dan keenam kader senior lainnya tentu akan mengambil tindakan yang terbaik. Salah satunya dengan mengajukan ihwal pemecatan ini kepada Pengadilan Tata Usaha Negara. "Segera kami lakukan pada kesempatan pertama."
Mantan relawan SBY-JK ini pun menegaskan tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini. "Kini sudah kepalang basah jadi mandi sekalian, maka kami para senior lainnya, tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera tanpa kecuali," ujar Darmizal.