Sabtu 27 Feb 2021 13:45 WIB

UMM Pelopori Cabor Baru Roundnet di Jatim

Pembentukan komunitas cabor roundnet di Malang didukung penuh UMM

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) mempelopori cabang olahraga baru, roundnet di Jawa Timur.
Foto: Humas UMM
Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) mempelopori cabang olahraga baru, roundnet di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mempelopori cabang olahraga (cabor) baru, roundnet di Jawa Timur (Jatim). Hal ini dipertegas melalui pembentukan komunitas roundnet yang dibina oleh Abdurrohman Muzakki.

Roundnet sendiri pertama kali hadir di Indonesia pada 2020. Permainan yang mirip dengan bola voli ini sudah ada di Amerika sejak 1995. Roundnet bangkit kembali ketika Spikeball Inc. mulai mempromosikannya pada 2008. 

Awalnya, roundnet hanya olahraga yang bersifat permainan rekreasi. Namun sekarang telah menjadi olahraga prestasi yang melahirkan banyak turnamen di luar Amerika. Saat ini roundnet telah tersebar ke beberapa kota di Indonesia. 

Pembina Roundnet Club, Abdurrohman Muzakki menceritakan awal mula terbentuknya komunitas Roundnet di Malang. Ide ini berasal dari para mahasiswa yang penasaran dan ingin mencoba olah raga baru yang digandrungi public figure dan atlet-atlet terkenal. "Ternyata  tidak hanya kami yang tertarik, banyak mahasiswa dan juga pelajar lain tertarik untuk mencoba olah raga baru ini. Karena itu kami membentuk komunitas Roundnet Malang Raya," kata dosen PGSD UMM ini.

Namun karena situasi pandemi tidak memungkinkan untuk berlatih dengan banyak orang, akhirnya membentuk komunitas lagi. Pembentukan komunitas ini didukung penuh oleh Bidang Minat dan Bakat Biro Kemahasiswaan UMM. Pada pelaksanaan turnamen Roundnet tingkat nasional pertama yang diadakan di Bandung (20/2), UMM mendapatkan penghargaan sebagai kampus pelopor Roundnet di Jatim.

Di kesempatan itu, pria disapa Zaki ini juga menjelaskan tentang cara bermain roundnet. Permainan ini dimainkan oleh empat orang yang terdiri atas dua tim. Masing-masing tim berangggotakan dua orang. 

Pada permainan ini, kedua tim akan saling berhadapan. Pemain melempar bola kecil ke pemain lain satu timnya dengan pantulan roundnet atau trampoline kecil. Seluruh anggota tubuh bisa menjadi media bermain roundnet dengan fokus agar bola tidak menyentuh tanah.

Menurut Zaki, roundnet sering juga disebut voli pantai mini karena sifatnya yang hampir sama. Adapun aturan dalam roundnet, yakni masing-masing tim hanya boleh menyentuh bola tiga kali sebelum memantulkan bola ke jaring. Pemenang set dihitung dengan nilai 21 poin seperti bulu tangkis.

Zaki berencana komunitasnya bisa melakukan sosialisasi dan mengenalkan olahraga roundnet ke kampus-kampus dan sekolah di Jatim. Ia berharap olahraga ini akan berkembang dan tidak kalah dengan daerah lainnya. "Kami juga berharap dengan berkembangnya Roundnet di Indonesia, turnamen yang diadakan juga akan berjenjang sesuai dengan umur pemain,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Sabtu (27/2).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement