REPUBLIKA.CO.ID, NIGER -- Polisi di Nigeria melancarkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk 317 siswi yang diculik dari sebuah sekolah di negara bagian Zamfara. Operasi dilakukan melalui darat dan udara.

Polisi Nigeria mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan terkoordinasi itu tengah berlangsung. Dua helikopter telah dikerahkan, dilansir BBC, Sabtu (27/2).

Polisi juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Itu setelah penduduk kota Jangebe, tempat penculikan terjadi, beraksi marah usai penculikan dan sempat menyerang kendaraan asing masuk daerah mereka. Surat kabar Vanguard mengatakan bahwa konvoi wartawan yang diserang oleh massa.

Penculikan massal ratusan siswi ini terjadi Jumat (26/2) pukul 01:00 waktu setempat. Kelompok pria bersenjata tiba di Sekolah Menengah Gadis Pemerintah di Jangebe dan membawa paksa mereka.

Beberapa laporan mengatakan gadis-gadis itu, berusia 12 hingga 16 tahun, telah dibawa ke hutan Dangulbi. Negara bagian Zamfara telah menutup semua sekolah berasrama. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku melakukan serangan itu.

Penculikan ini yang terbaru terjadi di Nigeria. Puluhan orang termasuk 27 siswa juga sempat diculik sepuluh hari lalu dari sekolah asrama di Kagara, di Negara Bagian Niger. Bandit bersenjata menyerbu sekolah itu ketika murid-muridnya sedang tidur. Seorang anak laki-laki dikabarkan tewas dalam kejadian. Hari ini 49 orang, termasuk 27 siswa, dari penculikan Kagara dikabarkan telah dibebaskan.

Baca: Penculik Bebaskan 49 Orang Termasuk Siswa di Nigeria

Ikuti Whatsapp Channel Republika