REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi terhadap keluarga anggota DPR menjadi sorotan. Menanggpi itu, Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen mengatakan pemberian vaksinasi untuk keluarga anggota DPR dilakukan dalam rangka skema pencegahan.
"Vaksin ini kan harus menyeluruh, serta untuk mencegah virus menular kembali," kata Nabil kepada Republika.co.id, Sabtu (27/2).
Ia menambahkan, jika yang divaksin hanya satu anggota keluarga, sementara yang lain tidak, maka vaksinasi kurang maksimal. Oleh karena itu ia menilai pemberian vaksinasi terhadap keluarga anggota DPR tidak kalah penting.
Ia menjelaskan, terkait kebijakan vaksin sudah ada aturan dan urutan tersendiri. Pihak tenaga medis menjadi prioritas utama, serta mereka yang berada di garis depan. Ia pun mendukung agar pihak keluarga tenaga kesehatan mendapatkan vaksin juga.
"Tapi, harus keluarga inti yang tinggal serumah. Ini terkait dengan mekanisme, sekaligus juga distribusi vaksinnya. Pemerintah berusaha agar vaksinasi ini berjalan maksimal dan efektif," ujarnya.
Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf juga merespons soal diikutsertakannya keluarga anggota DPR dalam vaksinasi yang dilakukan DPR sejak Rabu (24/2) lalu.
Ia mengaku tidak mengetahui persis alasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memasukkan keluarga ke dalam prioritas vaksinasi saat ini. Namun ia melihat setidaknya ada tiga catatan penting mengapa keluarga anggota dewan perlu divaksinasi bersama dengan anggota DPR.
"Keluarga yang dimaksud hanya sebatas istri dan anak, bukan yang lain, bahkan ibu atau bapak anggota tidak masuk. Ini menurut saya positif karena ketika anggota divaksin sementara anggota inti yang membersamainya 24 jam tidak disertakan, ini akan sangat rentan," kata Bukhori kepada Republika, Sabtu (27/2).
Ia mengatakan, pemerintah melalui program vaksinasi akan memvaksin seluruh warga negara khususnya yang masih usia produktif. Oleh karena itu, ia menilai cepat atau lambat keluarga anggota akan divaksin juga.
"Dengan demikian tidak ada buruknya jika (vaksinasi keluarga anggota DPR) bersama-sama dengan anggota (DPR). Toh dari sisi jumlah jika anggota itu 575 berarti kali 4 = 2.700 dan realitanya di bawah itu," ujarnya.
Selain itu, politikus PKS itu menganggap anggota dan istri merupakan orang yang justru ikut meyakinkan masyarakat untuk ikut vaksin. Dengan vaksinasi tersebut, menurutnya anggota dewan telah memberi contoh dan garansi bahwa anggota DPR dan keluarganya menggunakan vaksin yang juga akan disuntikkan ke masyarakat.