Ahad 28 Feb 2021 06:05 WIB

1.700 Pedagang Pasar di Bandung Ditargetkan Divaksinasi

Jumlah pedagang pasar yang telah divaksinasi mencapai 102 orang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Seorang pedagang menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 usai disuntik di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/2/2021). Sedikitnya 200 pedagang di pasar tersebut menerima vaksin COVID-19 dosis pertama pada pelaksanaan vaksin tahap dua Jawa Barat yang ditujukan bagi lansia, pedagang pasar, ASN,TNI-Polri.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Seorang pedagang menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 usai disuntik di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/2/2021). Sedikitnya 200 pedagang di pasar tersebut menerima vaksin COVID-19 dosis pertama pada pelaksanaan vaksin tahap dua Jawa Barat yang ditujukan bagi lansia, pedagang pasar, ASN,TNI-Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menargetkan jumlah pedagang pasar yang akan divaksinasi Covid-19 tahap dua sebanyak 1.700 orang. Hingga Sabtu (27/2), jumlah pedagang pasar yang telah divaksinasi mencapai 102 orang.

"Rencana sekitar 1.700 orang (pedagang)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi, Ahad (28/2).

Ia menuturkan, pada Sabtu (27/2) kemarin telah divaksinasi pedagang pasar Sederhana sebanyak 102 orang. Pemilihan pasar tersebut karena mobilitas dan aktivitas masyarakat yang tinggi.

Pasca-vaksinasi pedagang pasar Sederhana, Ahyani mengatakan akan dilanjutkan vaksinasi kepada pedagang di beberapa pasar lainnya. "Pekan depan lanjut ke beberapa pasar," katanya.

Sebelumnya, para lansia di Kota Bandung turut divaksinasi tahap kedua dimulai Jumat (26/2). Tercatat sebanyak 36 orang lansia yang telah mendaftar disuntik vaksin di Rumah Sakit Al-Islam Kota Bandung.

Selain lansia dan pedagang, target vaksinasi di tahap kedua yaitu pelayan publik seperti guru, anggota TNI dan Polri. Vaksinasi diharapkan dapat selesai pada pekan kedua bulan Juni mendatang.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga Sabtu (27/2) jumlah kasus kumulatif mencapai 12.586 kasus. Terdiri 1.260 kasus aktif, 11.082 kasus sembuh dan 244 kasus pasien meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement