REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Tim investigasi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengunjungi laboratorium penelitian virus di Wuhan, Cina. Pertemuan dengan sejumlah ahli virus terkemuka juga dilakukan dalam upaya mencari petunjuk wabah yang menjadi pandemi dunia saat ini.
Para ahli dilaporkan menghabiskan waktu sekitar 3,5 jam di Institut Virologi Wuhan. Tempat ini yang telah menjadi lokasi yang disebut dalam berbagai teori konspirasi yang mengklaim kebocoran laboratorium menyebabkan wabah Covid-19 untuk pertama kalinya di kota itu pada akhir 2019.
“Pertemuan yang sangat penting hari ini dengan staf di WIV termasuk Shi Zhengli. Diskusi terbuka, serta pertanyaan kunci ditanyakan & dijawab,” ujar anggota tim investigasi WHO, Peter Daszak melalui jejaring sosial Twitter, dilansir Asia One, Ahad (28/2).
Shi, seorang ilmuwan virus terkenal di Cina telah lama fokus pada virus corona di kelelawar. Ia bahkan mendapat julukan sebagai 'bat woman' atau 'wanita kelelawar dan menjadi adalah salah satu orang pertama yang mengisolasi virus corona baru yang menyebabkan Covid-19
Kebanyakan ilmuwan, termasuk Shi, menolak hipotesis kebocoran laboratorium menyebabkan pandemi Covid-19. Namun, beberapa ahli berspekulasi bahwa virus yang ditangkap dari alam liar dapat ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko limpahan manusia, kemudian melarikan diri melalui anggota staf yang terinfeksi.
Beberapa ilmuwan telah meminta Cina untuk merilis rincian semua sampel virus corona yang dipelajari di laboratorium, untuk melihat salah satu yang paling mirip dengan SARS-CoV-2. WHO, yang telah berusaha untuk mengelola ekspektasi untuk misi Wuhan, mengatakan anggotanya akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah Cina dan tidak memiliki kontak dengan anggota komunitas, karena pembatasan kesehatan.
Sementara virus corona baru yang memicu pandemi pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Pemerintah Cina tetap berusaha meragukan anggapan bahwa virus itu berasal dari negaranya. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa SARS-CoV2 mungkin berasal dari makanan beku impor.
Tim investigasi WHO akan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan kerja lapangan setelah menyelesaikan karantina selama dua minggu setelah tiba di Wuhan.