Ahad 28 Feb 2021 17:30 WIB

Tanggul Sungai Cipanas Jebol, Lima Desa Terendam Banjir

Upaya perbaikan tanggul jebol itu telah dimulai pada Sabtu (28/2) siang.

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS) menggunakan alat berat memperbaiki tanggul sungai Cipanas yang kembali jebol di desa Puntang, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (28/2/2021). Tanggul Sungai Cipanas kembali jebol akibat tingginya debit air hingga menyebabkan banjir merendam empat desa di kecamatan Losarang.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS) menggunakan alat berat memperbaiki tanggul sungai Cipanas yang kembali jebol di desa Puntang, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (28/2/2021). Tanggul Sungai Cipanas kembali jebol akibat tingginya debit air hingga menyebabkan banjir merendam empat desa di kecamatan Losarang.

REPUBLIKA.CO.ID INDRAMAYU – Tanggul sungai Cipanas di Blok Widara, Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, kembali jebol, Sabtu (27/2) sekitar pukul 02.00 WIB. Kondisi itu menyebabkan ribuan rumah warga, areal persawahan dan jalur pantura utama terendam.

Ada lima desa yang terdampak banjir tersebut. Yakni, Desa Puntang, Jangga, Krimun, Jumbleng dan Losarang. Ketinggian air yang merendam rumah warga di desa-desa itu bervariasi hingga sekitar satu meter. "Kemarin ada sekitar 2.000 rumah yang terendam," ujar Kepala Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya, kepada Republika, Ahad (28/2).

Ratusan warga pun terpaksa harus mengungsi akibat banjir tersebut. Lokasi pengungsian dipusatkan di Masjid dan Balai Desa Puntang maupun Yayasan Dai Annur Losarang. Namun, banyak pula warga yang mengungsi ke rumah kerabat mereka.

BPBD Kabupaten Indramayu pun telah mendirikan posko banjir/dapur umum di Balai Desa Puntang untuk membantu warga yang terdampak. Pada Ahad (28/2) siang, lanjut Caya, banjir mulai surut. Warga yang sempat mengungsi pun telah kembali ke rumah masing-masing.

Selain merendam pemukiman dan areal persawahan, banjir pada Sabtu (27/2) juga menggenangi  jalur pantura utama di Desa Krimun Blok BRI sepanjang kurang lebih 300 meter. Ketinggian air di ruas jalan tersebut sekitar 10 cm.

Caya mengatakan, upaya perbaikan tanggul jebol itu telah dimulai pada Sabtu (28/2) siang. Pengerjaannya pun dikebut dan masih terus berlangsung hingga Ahad (28/2) siang. Ada tiga ekskavator yang diterjunkan ke lokasi.

"Mudah-mudahan hari ini (Ahad) pekerjaan penutupan jebolnya tanggul ini selesai dan tidak lagi menimbulkan banjir," kata Caya.

Caya mengatakan, upaya penutupan tanggul yang jebol dilakukan tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Dinas PUPR Kabupaten Indramayu dan dibantu PT Brantas Indra Praya.

Tanggul sungai Cipanas sepanjang kurang lebih 30 meter di Desa Puntang itu sebelumnya pernah jebol pada 8 Februari 2021. Peristiwa itu menyebabkan banjir parah yang melanda wilayah Kecamatan Losarang.

Upaya perbaikan kemudian dilakukan oleh pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung. Namun, tingginya debit air sungai Cipanas, menyebabkan tanggul tersebut kembali jebol pada Sabtu (27/2).

Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman, mengatakan, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lambogia, turun langsung melakukan pengecekan lokasi dan melihat upaya perbaikan yang tengah dilakukan, Ahad (28/2). "Alhamdulillah akan dilakukan penanganan secara menyeluruh dari Kementerian PUPR dan BBWS Cimanuk Cisanggarung," kata Maman.

Sementara itu, Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi, juga menyampaikan informasi kepada Bob Arthur Lambogia, bahwa selain di Desa Puntang, tanggul yang kritis dan berpotensi jebol juga terlihat di Desa Santing, Kecamatan Losarang. Tak hanya itu, ada pula tanggul Kali Tuan di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, yang jebol sepanjang kurang lebih 15 meter dan belum ada upaya perbaikan. "Ya sudah itu sekalian (diperbaiki)," kata Mashudi, menirukan ucapan Bob Arthur Lambogia di lokasi tanggul jebol Desa Puntang.

Salah seorang warga setempat, Saropi, berharap agar tanggul yang jebol itu bisa segera tertangani dan tidak jebol kembali. Pasalnya, kondisi tanggul yang jebol itu sudah mengakkibatkan tiga kali banjir di daerahnya. "Kami trauma dengan banjir yang kembali datang. Mudah-mudahan tidak banjir lagi," tutur Saropi.

Tak hanya di wilayah Kecamatan Losarang, banjir juga merendam Kecamatan Sindang, tepatnya di Desa Babadan dan Penganjang, Jumat (26/2) malam. Di kedua desa itu, banjir disebabkan oleh luapan air sodetan sungai Cimanuk dan merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian air rata rata 40 cm. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement