REPUBLIKA.CO.ID, Pandemi Covid-19 memberi dampak besar bagi perekonomian masyarakat. Pembatasan yang memaksa semua orang harus tinggal di rumah membuat sejumlah tempat usaha dan wisata sepi dari pengunjung. Salah satunya adalah Saung Angklung Udjo, tempat wisata pertunjukan seni budaya tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat.
Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo (SAU), Taufik Hidayat Udjo mengatakan, tempat wisata pertunjukan musik tradisional angklung ini terancam ditutup karena persoalan biaya operasional. Pembatasan kunjungan membuat pemasukan amat sangat terbatas, sementara masih ada pengeluaran yang terus berjalan hingga ratusan juta.
Taufik mengungkapkan, dalam kondisi sebelum pandemi, tamu yang datang ke Saung Angklung Udjo bisa mencapai 2.000 orang per hari. Kini kunjungan 20 orang tamu saja diakui sulit. Ketika mereka hanya membuka saat akhir pekan, tamu pun tak juga datang. Tak hanya pertunjukan, kegiatan acara pernikahan, produksi suvenir, hingga pertunjukan ke luar negeri juga nyaris terhenti akibat pandemi.
Para pekerja di Saung Angklung Udjo saat ini sebagian besar dirumahkan. Meski demikian, pihak pengelola tetap berusaha agar pekerja yang bertahan untuk tidak menganggur dengan cara tetap memberikan pelatihan angklung dan tetap memproduksi berbagai jenis angklung. Angklung-angklung tersebut merupakan pesanan dari berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri, meski tak seramai dulu sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Selain itu, pihak Saung Angklung Udjo juga membuat Wisata Virtual Saung Angklung Udjo. Wisata virtual tersebut mengusung tema edukasi seni budaya khas Saung Angklung Udjo yang dikemas secara kekinian dan digital, sehingga bisa dinikmati bersama keluarga di rumah. Namun sayangnya sejak diluncurkan sekitar satu bulan ke belakang, belum banyak masyarakat yang menunjukkan minatnya untuk mendaftar dalam wisata virtual ini.
Dalam akun media sosial Instagram resminya, Saung Angklung Udjo bersama sejumlah masyarakat dan komunitas yang peduli, juga membuka penggalangan dana bagi pelaku seni pertunjukan, perajin angklung, dan kru pendukung agar tetap bertahan. Segala usaha tersebut dilakukan agar musik tradisi tersebut mengalun kembali dan menggerakan roda perekonomian industri pariwisata yang nyaris terhenti.
Pihak pengelola Saung Angklung Udjo pun berharap pemerintah bisa ikut memberikan solusi akan persoalan yang dihadapi. Sebab, Saung Angklung Udjo tak hanya soal pariwisata tetapi juga bagian dari pemeliharaan kesenian dan kebudayaan Jawa Barat.