REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman mengaku akan fokus dalam memperkuat sistem transparansi. Hal itu dilakukan agar kejadian operasi tangkap tangan (OTT) di Makassar yang berujung penangkapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, tidak terulang.
Dia mengatakan, kejadian OTT merupakan pelajaran ke depan. "Kami akan evaluasi dan melakukan secara ketat transparansi bagi pengusaha, diberikan kesempatan untuk bersaing secara fair. Saya kira (pengusaha) juga akan senang," kata Andi dalam konferensi pers di Makassar, Ahad (28/2), malam.
Ia menjelaskan, salah satu yang akan dilakukan yakni mengevaluasi prosedur pengadaan barang dan jasa agar menutup atau mempersempit potensi terjadinya praktek KKN. Apa yang selama ini masih kurang akan terus diperbaiki.
"Saya dengan tegas akan melakukan transparansi terkait proyek proyek yang sudah berada dalam lelang maupun yang sudah berada di KPK," ujarnya.
Pemprov Sulawesi Selatan juga terus konsisten dan berkomitmen untuk mewujudkan program dan visi misi Sulawesi Bersih dengan pengadaan sistem transparansi. "Semua proses transparansi, akan kami evaluasi. Tujuannya untuk memastikan apakah tidak melanggar undang-undang dan sebagainya," jelasnya.