Senin 01 Mar 2021 09:39 WIB

Kader PDIP Bangga Berfoto di Halte dan JPO Karya Anies

Mega pernah menyebut Jakarta amburadul, namun kadernya berfoto di JPO instagramable.

Rep: Febrianto Adi Saputro/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Warga menggunakan fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) usai direnovasi di Jalan Sudirman, Jakarta.
Foto: Aprillio Akbar/Antara
Warga menggunakan fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) usai direnovasi di Jalan Sudirman, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar acara bertajuk 'Bersepeda Sehat PDI Perjuangan' dengan berkeliling di Jakarta pada Ahad (28/2). Seusai bersepeda, mereka pun berfoto bersama dengan latar belakang infrastruktur yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Acara tersebut juga dihadiri Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat. Djarot merupakan mantan wakil gubernur dan pelaksana tugas (plt) gubernur DKI ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk penjara gara-gara kasus penistaan agama. Ternyata, acara bersepeda bareng tersebut merupakan rangkaian peringatan HUT Ke-48 PDIP yang digelar mulai Januari sampai Mei 2021.

Selain di halte bus, foto juga dilakukan dengan latar belakang jembatan penyeberangan orang (JPO) Sudirman instagramable. Foto kegiatan tersebut diunggah di akun Twitter resmi PDIP, @PDI_Perjuangan. Foto tersebut pun akhirnya mendapat beragam tanggapan di Twitter.

"Keren! Antusiasme peserta acara gowes bareng PDI Perjuangan keliling Jakarta ditunjukkan dengan mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai dan tertib dengan mengikuti protokol kesehatan. #PDIPerjuangan #GowesBarengPDIP," demikian penjelasan akun tersebut.

Kondisi itu jelas bertolakbelakang dengan kenyataan di lapangan, di mana Fraksi PDIP DPRD DKI kerap mengkritik kebijakan Anies yang dianggap tidak tepat sasaran. Bahkan kasus pembangunan JPO juga mendapat kritik dari Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono soal JPO tanpa atap, yang selama ini menjadi lokasi warga ketika selfie di Jalan Sudirman.

Baca juga : 3 Surat Alquran yang Picu Mualaf Irene dari Benci Jadi Iman

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga pernah mengkritik Jakarta, yang tidak masuk sebagai Kota Ramah Mahasiswa atau City of Intelect. Mega malah menyebut Jakarta sebagai kota amburadul.

"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa? Ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya, siapakah yang buat hal ini tentunya para akademisi, insinyur dan lain sebagainya dan lain sebagainya," kata Megawati dalam diskusi bertajuk  'Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial' yang digelar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (10/11).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement