REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry mengatakan kepada pembawa acara Oprah Winfrey, dia khawatir sejarah terulang lagi, berdasarkan penggalan wawancara yang dirilis Ahad (28/2), waktu setempat. Jaringan penyiaran CBS mengunggah dua klip pendek dari wawancara Oprah dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang akan tayang pada 7 Maret. Ini adalah wawancara televisi pertama bagi pasangan Duke dan Duchess of Sussex sejak pindah ke California tahun lalu.
"Kekhawatiran terbesar saya adalah sejarah terulang lagi," kata Harry dikutip dari Reuters, Senin (1/3).
Dia merujuk kepada ibunya, mendiang Puteri Diana, yang dirongrong media Inggris. Ia akhirnya meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Paris setelah bercerai dengan Pangeran Charles.
Harry duduk di samping Meghan sambil memegang tangannya. Mereka baru-baru ini mengumumkan kehamilan anak kedua.
"Saya bahagia dan lega duduk di sini bersama istri dan berbincang denganmu," kata Harry.
"Karena saya tak bisa membayangkan apa rasanya (Diana) melewati proses ini sendirian bertahun-tahun lalu. Ini sangat berat bagi kami berdua, tapi setidaknya kami punya satu sama lain," imbuh Harry.
Dalam klip itu, Oprah mengatakan tidak ada subjek yang terlarang. Pada satu titik dia mengatakan kepada pasangan itu.
"Anda telah mengatakan beberapa hal yang mengejutkan di sini, termasuk situasi dimana mereka 'hampir tidak bisa diselamatkan," ujar Oprah.
Sebelum mereka pindah ke California, pasangan itu pernah protes mengenai perlakuan tabloid Inggris terhadap Meghan, yang ayahnya berkulit putih dan ibunya Afrika-Amerika. Beberapa di antaranya mereka anggap merupakan bentuk perundungan atau rasisme.
Baru-baru ini istana Buckingham mengonfirmasi Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, tidak akan kembali ke tugas kerajaan, dan Harry akan menyerahkan gelar militer kehormatannya. Keputusan itu membuat perpisahan pasangan itu secara formal dan final dari keluarga kerajaan.