Senin 01 Mar 2021 12:29 WIB

Jokowi: Masa Depan Transportasi Massal Serba-Listrik

Presiden berharap, KRL Jogja-Solo dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo.
Foto: KEMENLU/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa transportasi massal Indonesia pada masa depan harus bersumber energi listrik. Hal ini untuk menyesuaikan tuntutan kebutuhan transportasi ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan energi listrik. 

"Saya kira moda transportasi di negara kita kedepan harus semuanya mengarah kepada,  kereta, transportasi massal yang ramah lingkungan juga kendaraan-kendaraan, semuanya ke depan harus ramah lingkungan yaitu listrik," kata Presiden Jokowi saat meresmikan operasional KRL Jogja-Solo di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (1/3). 

Baca Juga

KRL Jogja-Solo sebenarnya sudah beroperasi selama satu bulan terakhir, meski peresmian oleh presiden baru dilakukan sekarang. Dengan memanfaatkan energi listrik, biaya operasional KRL dipercaya lebih hemat 50 persen untuk per orang-km. 

Presiden berharap, keberadaan KRL Jogja-Solo dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian kawasan yang dilintasi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement