REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Riau memadamkan 129 titik api di yang ditemukan di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau hingga Ahad (28/2) malam. Jumlah tersebut meningkat dari pemadaman tiga hari sebelumnya.
"129 titik api telah dilakukan upaya pemadaman, hasilnya api sudah padam dan masih dilakukan pendinginan di beberapa lokasi titik api," kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (1/3).
Agung menyebutkan, 129 titik api tersebut berasal dari 141 titik panas (hotspot). Polda Riau mencatat pada Ahad (28/2) selama 1x24 jam, hingga pukul 18.00 WIB, jumlah hotspot di Provinsi Riau yang terpantau dari satelit Tera, Nora, Lapan dan Aqua ada 141 hotspot.
"Kadar titik panas yang ditemukan 140 kadar sedang dan satu hotspot kadar tinggi," kata Agung.
Agung merincikan 129 api itu tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 72 titik api, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Meranti masing-masing 18 titik api, lalu di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 12 titik api. Selanjutnya di Kabupaten Bengkalis sebanyak tujuh titik api, lalu Kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu masing-masing dua titik api.
Dari 141 titik panas yang ditemukan, tercatat ada 12 titik panas diketahui bersumber dari perkebunan dan kegiatan industri, yakni empat titik panas di Kabupaten Kampar berasal dari hamparan pembuangan gas beracun (sweetpler) PT CPI dan pembakaran limbah serbuh kayu PT RWII. Tiga titik panas di Kabupaten Siak berasal dari kegiatan pembuangan gas beracun GS 3 PT CPI Minas.
Dua titik panas di Kabupaten Pelalawan berasal dari limbah PT RAPP, satu titik panas di Rokan Huku berasal dari hamparan lahan sawit, satu titik di Kabupaten Kuantan Singingi berasal dari cerobong asap milik PT ASMJ dan satu titik panas di Kepulauan Meranti berasal dari hamparan hutan.Ke-12 titik panas ini tidak ditemukan titik api atau tidak menimbulkan kebakaran.
Bila dibandingkan dengan pemadaman Kamis (25/2) lalu, tercatat ada 22 titik api yang ditemukan di enam kabupaten/kota di Provinsi Riau. Polda Riau melakukan pemadaman 129 titik api dengan melibatkan unsur Polri-TNI, pemadam kebakaran, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat setempat.
Hingga saat ini, semua titik api sudah padam dan masih dilakukan upaya pendinginan di beberapa lokasi titik api.Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri itu menambahkan jajaran Polda Riau juga melaksanakan kegiatan preventif dan preemtif berupa mensosialisasikan Maklumat Kapolda Riau agar masyarakat tidak membakar hutan dan lahan.