Senin 01 Mar 2021 16:25 WIB

Mobil Masuk Jalur Sepeda, Alfred: Pemprov Kurang Sosialisasi

Koalisi Pejalan Kaki meminta Pemprov DKI gencar sosialisasi jalur sepeda permanen

Rep: Febryan A/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pembatas jalur sepeda permanen di jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (25/2). Pemprov DKI Jakarta mulai mempermanenkan jalur sepeda di Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta Pusat yang direncanakan akan membentang sepanjang 11,2 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Bundaran Senayan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pembatas jalur sepeda permanen di jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (25/2). Pemprov DKI Jakarta mulai mempermanenkan jalur sepeda di Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta Pusat yang direncanakan akan membentang sepanjang 11,2 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Bundaran Senayan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video viral memperlihatkan pesepada menghadang sebuah mobil yang memasuki jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Koalisi Pejalan Kaki sebagai pengunggah video itu menyebut, aksi itu merupakan bentuk protes. 

Dalam video berdurasi 22 detik itu, tampak sebuah mobil warna hitam berjalan lambat di jalur sepeda permanen di dekat kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Mobil itu tak bisa melaju karena dihadang sebuah sepeda berwarna biru yang sedang berhenti di pinggir jalur. 

Pengemudi lantas menyalakan klakson sebagai pertanda meminta akses jalan. "Ini kan jalur sepeda ya, Om?" kata seorang perempuan dalam video tersebut. 

Video yang viral itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram Koalisi Pejalan Kaki. Ketika dikonfirmasi, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/2). Video direkam oleh rekan-rekannya para pesepeda. 

Alfred menjelaskan, seusai rekaman video itu, mobil tersebut akhirnya mundur untuk keluar dari jalur sepeda. Tak ada terjadi cekcok antara pesepada dan pengemudi mobil tersebut. 

"Aksi pesepeda itu dan keputusan kami meng-upload-nya adalah sebagai bentuk protes. Sebab, itu kan jalur sepeda terproteksi," kata Alfred kepada Republika, Senin (1/3). 

Alfred, yang juga bersepeda untuk pergi bekerja setiap hari, mengaku amat menyesalkan peristiwa itu. Sebab, beberapa jam sebelum kejadian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengecek jalur sepeda permanen di sana. 

Menurut Alfred, hal itu terjadi lantaran minimnya sosialisasi jalan sepeda permanen yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kita juga protes sosialisasi kebijakan jalur proteksi ini last minute. Tidak cukup sosialisasinya baru h-3, minimal itu sosialisasinya satu atau dua bulan," kata dia. 

Jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin mulai diuji coba pada Jumat (26/2). Gubernur Anies dalam unggahan di akun Facebook-nya yang telah terverifikasi, Sabtu (27/2), mengatakan, Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin sedang dalam proses pembangunan. 

Jalur sepeda permanen akan dibuat sepanjang 11,2 kilometer dengan lebar 2 meter. Pengerjaannya ditargetkan rampung pada akhir Maret ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement