Anggota DPRD Minta Percepatan Pembangunan Waduk Sermo
Red: Bilal Ramadhan
Waduk Sermo, Kulonprogo, DI Yogyakarta | Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Widiyanto mengharapkan ada percepatan pengembangan kawasan Waduk Sermo dengan mengedepankan kolaborasi antarintanasi vertikal dan horisontal. Ini agar Waduk Sermo menjadi tujuan wisata unggulan dengan dukungan Bandara Internasional Yogyakarta, sehingga mendongkrak ekonomi masyarakat.
Widiyanto mengatakan potensi objek wisata Waduk Sermo sangat luar biasa, namun belum dikembangkan secara maksimal karena adanya ego sektoral. Ada beberapa intsansi yang harus berkolaborasi untuk pengembangan Waduk Seromo, yakni Pemkab Kulon Progo dalam hal ini Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dan Dinas Pertanian dan Pangan.
Kemudian institusi di atasnya ada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Pemkab Kulon Progo hendaknya melakukan komunikasi secara intensif dengan BKSDA dan BBWSSO untuk pengembangan Waduk Sermo.
"Jangan mengedepankan ego sektoral dalam pembangunan, karena tujuan pembangunan itu yakni kesejahteraan masyarakat. Pengembangan Waduk Sermo adalah salah satu upaya mendongkrak ekonomi masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Widiyanto.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kulon Progo ini mengatakan saat ini, kawasan Waduk Sermo sangat memprihatinkan. Ruas jalan lingkar waduk rusak parah, di sisi lain kewenganan ada di BBWSSO, namun masyarakat dan wisatawan tahunya adalah kewenangan Pemkab Kulon Progo.
Selain itu, di kawasan waduk tidak ada sarana penunjang berupa toilet. Untuk membangun sarana tersebut harus izin dengan BBWSSO. Selanjutnya, Pemkab Kulon Progo tidak bisa memanfaatkan secara maksimal Wisma Sermo yang memiliki lokasi strategis dan dapat menjadi daya dukung pengembangan wisata kuliner dan penginapan. Hal ini dikarenakan terganjal izin BKSDA.
"Kami berharap Pemkab Kulon Progo melakukan komunikasi dengan BBWSSO dan BKSDA yang diwujukan dalam nota kesepahaman bersama pengembangan Waduk Sermo. Komunikasi perlu dibangun untuk kelancaran pembangunan," harapnya.
Seperti diketahui, fungsi utama dari Waduk Sermo adalah pengairan area persawahan di Pengasih, Temon, Panjatan dan Wates. Kemudian untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah itu. Namun kondisi Waduk Sermo sangat mengkhawatirkan karena terjadi pendangkalan, sehingga perlu dinormalisasi oleh BBWSSO.
Politisi senior Golkar dari Daerah Pemilihan II (Pengasih dan Kokap) ini, ketika proses sampai pelaksananya pembangunan Waduk Sermo sebagai Kepala Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap. Seluruh area waduk tersebut seluruhnya di wilayah Hargowilis.
Sehingga dirinya tahu persis betapa besar pengorbanan masyarakat. Oleh karenanya harus gayung bersambut antara pemerintah dan masyarakatnya. "Kami akan memperjuangkan Waduk Sermo ini, juga mampu menjadi sumber pendapatan warga di sekitar waduk. Jangan sampai pengorbanan mereka dilupakan karena adanya ego sektoral," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pelaku wisata dan kelompok sadar wisata di sekitar Waduk Sermo memanfaatkan kondisi tersebut untuk wisata glamping yang saat ini sangat berkembang pesat dan mampu menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
"Kami berharap Dinas Pariwisata melakukan pendampingan supaya dapat maksimal menumbuhkan ekonomi masyarakat," harapnya.