Senin 01 Mar 2021 17:17 WIB

Mengapa Islam Anjurkan Hindari Bermalas-malasan? 

Terdapat hikmah kesehatan di balik anjuran hindari bermalas-malasan

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat hikmah kesehatan di balik anjuran hindari bermalas-malasan. Malas Bekerja. Ilustrasi
Foto: Telegraph
Terdapat hikmah kesehatan di balik anjuran hindari bermalas-malasan. Malas Bekerja. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sifat malas sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini sudah ditegaskan dalam Alquran dan hadits nabi, sehingga umat Islam harus segera hijrah dari sifat bermalas-masalan ini. Jika tidak, sifat ini akan menghalangi umat Islam untuk mencapai semua keinginannya.

Apalagi, dalam situasi perang umat Islam sangat dilarang untuk bermalas-malasan. Dalam surat an-Nisa ayat 71-72, Allah berfirman:

Baca Juga

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا وَإِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَيُبَطِّئَنَّ فَإِنْ أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَالَ قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَعَهُمْ شَهِيدًا

“Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kalian, dan majulah (ke medan perang) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama! Dan sesungguhnya di antara kalian ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan perang). Maka jika kalian ditimpa musibah, ia berkata, ‘Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama-sama mereka.’” 

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa di antara kaum Muslimin ada yang enggan atau bermalas-malasan untuk pergi ke medan pertempuran dengan bermacam alasan agar mereka tidak jadi ikut bertempur.

Dalam tafsir tahlili terbitan Kemenag dijelaskan bahwa mereka ini adalah orang-orang yang lemah iman dan orang-orang munafik yang selalu terdapat dalam setiap peperangan dan perjuangan di sepanjang masa.

Karena itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk tidak bermalas-malasan. Bahkan, Nabi Muhammad Saw selalu berdoa agar dilindungi dari sifat malas ini. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi berdoa:

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن، والعجز والكسل، والبخل والجبن، وضلع الدين وغلبة الرجال

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, tindihan hutang dan penindasan orang.” ( HR Bukhari no  6369).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement