REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi memastikan vaksinasi tahap dua untuk TNI/Polri, lansia, petugas layanan publik, hingga pedagang pasar dapat dilakukan Maret ini. Akan tetapi, tidak semuanya dapat terakomodir.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, mengatakan, vaksin tahap kedua yang sudah tiba ada 50.700 dosis. Namun, belum semua sasaran yang ditargetkan dapat menerimanya.

“(Vaksin tahap kedua) belum bisa secara keseluruhan terpenuhi 100 persen. Tadi sudah kita buat suratnya berapa persentasenya yang akan diberikan dari dropping-an 50.700 itu,” kata Tanti kepada wartawan, Senin (1/3).

Tanti merinci, kemungkinan alokasi yang diperuntukkan bagi masing-masing sasaran bisa 60 persen, 40 persen, maupun 20 persen. Saat ini, ia masih menunggu data yang diserahkan koordinator instansi. Di antaranya dari TNI dan Polri.

“Saat one data dari pusat ada sedikit kekurangan sehingga kami diberikan data dari pusat untuk dilakukan verifikasi. Oleh karena itu kita lakukan verifikasi dengan meminta data dari masing-masing lini, baik ASN, non ASN, baik yang ada di pemerintahan, itu pasti kami ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Kemudian ke TNI, Polri, ke tokoh masyarakat, kemudian ke pasar,” terangnya.

Proses verifikasi data ini, kata Tanti, akan dipercepat. Saat ini, pihaknya akan mengeluarkan nota dinas oleh Wali Kota Bekasi dan akan disampaikan terkait berapa jumlah sasaran masing-masing termasuk pelaksanaan penyuntikan vaksinnya.

“Insya Allah kami persiapkan secepat mungkin nanti mungkin akan ditandatangani oleh beliau karena kami akan nota dinas dengan Pak walikota, nanti kami sampaikan terkait jumlah sasaran, masing-masing, dan pelaksanaannya,” ungkapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika